Mereka mencatatkan waktu 2 jam 8 menit dan 18 detik. Keduanya pun juga langsung melakukan selebrasi kemenangan. Penentuan pemenang pun harus ditentukan melalui foto finis.
Dalam jepretan kamera kecepatan tinggi yang dipasang di garis akhir lomba di depan Pemkab Banyuwangi, ban depan Moazamigodarzi lebih dulu menyentuh garis finis. Tapi selisihnya sangat tipis. Setipis ban depan yang digunakan pembalap Iran tersebut. Marcelo menguntit di belakangnya hanya beberapa sentimeter.
Data yang dirilis Result Service, perusahaan timing system yang didatangkan dari Hong Kong, tak bisa ditipu. Dalam foto finis yang dirilis, Moazamigodarzi terbukti menyentuh garis finis lebih dulu. Meski hanya berselisih setebal ban, pembalap Iran itu tetap yang berhak meraih kemenangan. Marcelo pun harus puas dengan posisi runner up pada etape keempat.
Dalam balapan yang dimulai di garis start di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung itu, di awal lomba sejumlah pembalap melakukan breakaway. Namun, upaya kabur dari peloton itu tak berhasil. Peloton kembali menangkapnya. Tapi ketika balapan memasuki sirkuit kota untuk berputar sebanyak 6 lap, tujuh pembalap berada di posisi terdepan.
Selisih mereka memang tak sampai hitungan menit. Namun, pergerakan tujuh pembalap tersebut tak bisa dikejar peloton. Hanya beberapa pembalap saja yang akhirnya bisa mengejar mereka. Total ada delapan pembalap di depan.
Mereka adalah dua pembalap 7Eleven, Edgar Nieto dan Felipe Marcelo, duo Pishgaman; Arvin Moazamigodarzi dan Ali Khademi; kemudian Jay Dutton (St. George Continental Cycling Team), Hyosuk Gong (Terengganu Cycling Team), Nawuli Liphongyu (Thailand Continental), dan Selamat Juangga (KFC Cycling Team).
Saat balapan memasuki putaran terakhir, hanya lima pembalap yang bertahan. Nieto mengawal ketat Marcelo sedangkan Moazamigodarzi sendirian bertarung bersama Liphongyu dan Juangga. Mau tidak mau Moazamigodarzi sendirian melakukan sprint meski garis finis masih 100 meter. Marcelo yang beruntung dikawal Nieto baru menyerang saat garis finis kurang dari 25 meter.
"Saya begitu dekat sprint karena saya masih punya sprint power daripada pembalap lainnya di grup terdepan. Nieto juga bilang kepada saya untuk prioritas juara etape," ujar Marcello, kepada sejumlah wartawan, Sabtu (30/9/2017).
"Makanya saya sangat yakin saya yang menjadi juara karena saya merasa lebih kuat," imbuh Marcelo. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini