"Saya harap bisa segera bertemu Pak Bupati, agar masalah ini cepat selesai," kata Anton kepada detikcom di Balai Kota Malang Jalan Tugu, Senin (25/9/2017).
Anton tengah menunggu jadwal pertemuan dirinya dengan Rendra Kresna, pemegang wewenang penuh Pemkab Malang.
Pertemuan itu, nantinya dimanfaatkan Anton membicarakan poin-poin yang bisa disepakati soal pemanfaatan Wendit oleh PDAM Kota Malang.
"Saya masih menunggu jadwal dipertemukan dengan Pak Bupati. Sekaligus menyampaikan beberapa usulan yang kini masih dibahas. Apa saja sudah disepakati kedua tim, akan saya sampaikan nanti," terang Anton.
Anton yakin, Pemkab Malang bisa memahami kemampuan Kota Malang, dalam hal ini PDAM dalam mengelola sumber air Wendit. Jika tawaran sesuai kemampuan tak disepakati, maka perlu pembicaraan lebih serius.
"Iya kita punya hitung-hitungan, rencana akan saya sampaikan langsung dengan pak bupati, saya yakin bisa. Ini karena belum ada komunikasi langsung saja," ujar Anton.
Pemkot Malang menawarkan pengelolaan sumber air Wendit sebesar Rp 120 per kubik, mengacu kepada hitungan operasional PDAM Kota Malang.
Rupanya tawaran itu jauh dari harapan Pemkab Malang yang menginginkan kerjasama baru bernilai di atas Rp 1.000 per meter kubiknya.
"Pasti bisa, nanti diomongkan saja langsung dengan Pak Bupati. Ini menyangkut orang banyak soalnya," beber Anton.
Bupati Malang Rendra Kresna mengharapkan, ada keuntungan bagi Pemkab Malang dalam kerjasama baru pengelolaan sumber air Wendit. Jika tidak, maka pengelolaan akan diberikan sepenuhnya kepada PDAM Kabupaten Malang.
"Kalau tidak ada kontribusi yang layak, biar pengelolaannya oleh PDAM Kabupaten Malang, saja," tegas Rendra saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (6/9/2017).
DPRD Kabupaten Malang meminta Pemkot Malang aktif dalam menyelesaikan persoalan ini, karena kerjasama lama telah berakhir tahun 2015 lalu dengan nilai Rp 80 per kubiknya.
"Sampai sekarang belum ada pertemuan, persoalan ini harus segera selesai," tandas Ketua DPRD Kabupaten Malang Hari Sasongko terpisah.
Pemkot Malang selama ini banyak bergantung pada sumber mata air Wendit berada di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, untuk melayani pelanggan PDAM.
Jika tidak ada titik temu kesepakatan harga, maka suplai air bersih kepada ratusan ribu pelanggan PDAM Kota Malang akan terhenti.
Melihat statistik website resmi PDAM Kota Malang, ada tiga pengambilan pasokan air di sumber mata air Wendit, untuk Wendit 1 sebanyak 372 liter per detik, Wendit 2 376 liter per detik, dan Wendit 3 sebanyak 349 liter per detiknya, untuk melayani 154.847 pelanggan. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini