Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, Dedy Isfandi, mengatakan dari 5 ponpes, satu ponpes berhasil mengaplikasikan program ini. Yakni, Ponpes Darus Salam Desa Klaseman, Kecamatan Gending.
Setiap ponpes, jelas Dedy, menerima bantuan empat kolam terpal, 6.000 benih ikan lele, pakan 530 kg serta obat-obatan. "Rata-rata mereka ini adalah pemula semua dan belum pernah menggeluti usaha budidaya ikan," jelas Dedy, usai memberi pemaparan kepada santri ponpes, Senin (18/9/2017).
"Ukuran ikan siap untuk dikonsumsi itu adalah 12 ekor per kga. Jika masih kurang, maka jangan dipanen dulu. Karena berada di lingkungan pondok pesantren, rata-rata sebagian besar dikonsumsi oleh santrinya sehingga untuk pengembangan selanjutnya masih diabaikan," tegasnya.
Dedy Isfandi menyebut di Ponpes Darus Salam ini total produksi yang dihasilkan mencapai 149 kg. Perolehan ini belum termasuk yang dimakan santri setiap harinya. Sebab, rata-rata banyak dimakan santri dan sisanya sebesar 30 persen diputar lagi.
"Hanya saja untuk program ini mengalami kendala. Salah satunya tidak satu orang yang menangani. Karena dari senangnya budidaya ikan lele, ketika pak kiainya memberikan makan, kadang santrinya juga ikut memberikan makan. Sehingga bermasalah pada kualitas air," terangnya.
Dia menambahkan, saat ini pangsa pasar ikan lele masih cukup bagus. Hal ini didukung dengan produksi ikan lele yang begitu melimpah. Tahun ini, target produksi lele sebanyak 665 ton atau 55 ton per bulan. Sementara hingga akhir semester I, produksinya sudah tercapai sebanyak 468,34 ton atau 70,43 persen dari target. (fat/fat)











































