"Kita tetap menunggu hasilkeputusan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan. Karena memang lembaga itu yang berwenang memutuskan apakah itu memang benda purbakala atau bukan," jelas Hery Kusdaryanto, seorang arkeolog yang juga Kabid Kesejarahan dan Kepurbakalaan Disdikbud Bondowoso, Kamis (14/9/2017).
Batu, berbentuk peti mati itu itu awalnya ditemukan Sugiyono (34), warga desa setempat, ketika dia bersama teman-temannya tengah mencari burung di hutan setempat.
Semula mereka mengira jika benda tersebut adalah lesung tempat menumbuk padi yang terbuat dari kayu. Namun setelah dicermati, benda ternyata terbuat dari batu keras.
Untuk bisa sampai ke situs batu yang baru ditemukan tersebut perlu perjuangan ekstra berat. Sebab, lokasi yang berada di area Perhutani Bondowoso itu lumayan berat.
Dibutukan waktu setidaknya satu jam berjalan kaki dari Desa Sumbercanting. Itupun harus membawa bekal minuman yang cukup. Karena di daerah tersebut tak ada sumber air. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini