Ini Tantangan Santri asal Thailand yang Mondok di Lamongan

Ini Tantangan Santri asal Thailand yang Mondok di Lamongan

Eko Sudjarwo - detikNews
Kamis, 07 Sep 2017 10:55 WIB
Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan - Menimba ilmu di Indonesia bagi para santri asal Thailand yang belajar di Pondok Pesantren Matholiul Anwar, Simo Karanggeneng, Lamongan, sudah barang tentu memiliki beberapa tantangan. Apa saja kendala yang mereka hadapi saat 'mondok'?

Detikcom berkesempatan berbincang dengan para santri asal Thailand tersebut. Didampingi pengasuh Ponpes Matholiul Anwar, Simo Karanggeneng, para santri mulai berbagi pengalaman tentang culture shock saat tahun pertama di Indonesia.

Menurut mereka, bahasa menjadi kendala pertama bagi para santri. Tak sedikit dari mereka mengaku butuh waktu satu tahun untuk beradaptasi soal bahasa.

Baca Juga: Banyak Santri asal Thailand Mondok di Pondok Pesantren ini
Santri luaar negeri mondok di ponpes Lamongan/Santri luaar negeri mondok di ponpes Lamongan/ Foto: Eko Sudjarwo

"Yang susah bahasanya, di sini kan banyak pakai bahasa Jawa, kita biasanya pakai bahasa melayu. Satu tahun belajar bahasa, sekarang udah bisa sedikit-sedikit," tutur Nurul Yani saat berbincang dengan detikcom, Kamis (7/9/2017).

Tak hanya kendala bahasa, Nurul Yani yang sudah hampir menyelesaikan kuliahnya di salah satu perguruan tinggi swasta Lamongan itu menambahkan, makanan menjadi kendala berikutnya. Sebab menurut mereka banyak masakan yang dinilai masih baru bagi lidah mereka.

Namun Nurul dan kawan-kawannya menyiasati kendala itu dengan belajar memasak secara mandiri. Sehingga perbedaan rasa tak begitu kentara di lidah mereka.
Santri ponpes di Lamongan belajar beradaptasi/Santri ponpes di Lamongan belajar beradaptasi/ Foto: Eko Sudjarwo

Meski sempat tak cocok dengan masakan di Lamongan, ada beberapa jenis makanan yang disukai Nurul dan teman-temannya asal Thailand tersebut. Seperti, soto, sate, pecel dan rujak sebagai salah satu makanan favorit mereka.

"Kalau rujak, kami suka sekali," ujar mereka hampir berbarengan. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.