Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa dari berbagai keorganisasian ini diawali dengan long march dari kampus Undar di Jalan Abdurrahman Wahid menuju ke taman ASEAN di bunderan Ringin Contong, Jombang Kota. Massa berorasi sembari membentangkan spanduk dan poster yang mengutuk pembantaian militer Myanmar terhadap etnis Rohingya.
"Kami di sini bangsa Indonesia yang cinta damai, sementara Myanmar tak mempunyai rasa kemanusiaan. Bangsa Rohingya dihina, jeritan mereka tak bisa kita rasakan," kata Koordinator Aksi Kiki Humairoh kepada wartawan di lokasi, Rabu (6/9/2017).
![]() |
Tak puas dengan hanya berorasi, massa mahasiswa berusaha menurunkan dan membakar bendera Myanmar yang terpasang di taman ASEAN. Namun, aksi mahasiswa ini berhasil dicegah oleh puluhan polisi yang sudah membentuk barikade tepat di depan barisan bendera negara-negara ASEAN. Bahkan sebuah mobil baracuda milik polisi juga disiagakan di lokasi aksi.
Sebagai gantinya, massa membentangkan replika bendera Myanmar. Setelah ditaburi bunga tanda duka cita atas matinya rasa kemanusiaan militer Myanmar, mereka bersama-sama merobek bendera tersebut.
"Kami ingin menurunkan bendera Myanmar dari barisan bendera negara ASEAN. Karena ASEAN dijuluki negara-negara penuh kedamaian, kenapa mereka diam saja, seharusnya ASEAN menghapus Myanmar dari ASEAN," terang Kiki.
Di mata para mahasiswa Jombang, Myanmar negara yang tak manusiawi lantaran membantai etnis muslim Rohingya. Ratusan nyawa orang Rohingya melayang akibat pembantaian yang dilakukan militer Myanmar. Oleh sebab itu, mahasiswa bertekat untuk tetap menurunkan bendera negara yang dikuasai militer itu dari barisan bendera ASEAN.
![]() |
"Kami mempunyai tekat ingin menurunan bendera itu, tak ada satu orang pun yang bisa menghalangi kami. mahasiswa se-Jombang bersatu untuk menurunkan bendera Myanmar dari ASEAN. Namun, di sini kami masih menghargai aparat keamanan," tandasnya.
Di dalam aksinya, mahasiswa juga menyampaikan sejumlah aspirasi mereka kepada DPRD Kabupaten Jombang. Mereka meminta kepada pemerintah agar segera menyelamatkan etnis Rohingya dari kekejaman militer Myanmar, mengadili pelaku pembantaian etnis Rohingya, mengusir kedutaan besar Myanmar dari Indonesia, mencabut nobel kedamaian Aung San Suu Kyi, serta mencoret Myanmar dari negara ASEAN. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini