Meski sejumlah desa di Lamongan terancam Kekeringan 2 bulan mendatang, hingga kini belum ada desa yang mengajukan permintaan suplai air bersih.
Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Suprapto membenarkan belum ada warga atau desa yang meminta pengajuan air bersih. Biasanya, kata Suprapto, kalau sudah memasuki musim kemarau panjang permintaan dropping air bersih selalu ada.
"Kalau memang sudah kekeringan, pasti ada pengajuan permintaan air bersih. Tapi sampai hari ini belum," kata Suprapto kepada wartawan di kantornya Jalan Veteran, Selasa (5/9/2017).
Jauh-jauh hari, lanjut Suprapto, pihak BPBD sudah mengimbau para kades agar segera mengajukan permintaan pengiriman air bersih jika memang sudah dibutuhkan. Namun kenyataannya, hingga kini belum ada yang permintaan.
"BPBD siaga 24 nonstop dengan 3 unit armada tangki untuk menyuplai air, jika ada permintaan dari warga melalui kades dan camat," terang Suprapto.
Air yang dikirim ke warga, jelas dia, adalah air bersih. Dan bagi pemohon air bersih ini tidak dibebani biaya sepeserpun. "Jadi 19 desa kategori rawan kekeringan, kondisinya masih aman," tegasnya.
Sementara 10 kecamatan yang masuk wilayah rawan kekeringan dan krisis air bersih di antaranya Kecamatan Kedungpring, Kembangbahu, Modo, Sugio, Sukodadi, Tikung, Sarirejo, Sambeng, Modo dan Bluluk. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini