Warga Jember Tuntut Pabrik Tahu Ditutup karena Cemari Lingkungan

Warga Jember Tuntut Pabrik Tahu Ditutup karena Cemari Lingkungan

Yakub Mulyono - detikNews
Senin, 28 Agu 2017 12:58 WIB
Foto: Yakub Mulyono
Jember - Puluhan warga Jember mendatangi kantor desa setempat, menuntut pabrik tahu di Dusun Potok Barat, Desa/Kecamatan Sukowono, ditutup. Sebab, pabrik dianggap mencemari lingkungan dan diduga pendirian pabrik belum mengantongi izin.

"Kami minta limbah pabrik tahu di dusun kami untuk segera ditegasi. Karena masyarakat kami merasa dirugikan. Sungai tercemar, hingga mengakibatkan masyarakat yang mandi terkena gatal-gatal, banyak hewan ternak yang mati, air mengalir ke sawah hingga tanaman rusak," ujar salah seorang perwakilan warga, Eko saat di kantor Desa Sukowono, Senin (28/8/2017).

Eko juga mempertanyakan legalitas operasional pabrik. Sebab selama ini warga tidak dimintai persetujuan dari pemilik pabrik. Sehingga warga menduga beroperasinya pabrik tahu itu belum mengantongi izin resmi dari dinas terkait.

"Kami tidak merasa tanda tangan (persetujuan). Harusnya, minta persetujuan. Kami pertanyakan jika pabrik tersebut ada perizinannya," tandas Eko.

Susasana semakin memanas saat warga menuding pihak desa sengaja melindungi pabrik tersebut agar tetap beroperasi. Alasannya, keluhan soal limbah pabrik tahu sudah disampaikan sekitar setahun lalu. Namun belum ada respon dari pihak desa.

"Kami meminta Kepala Desa dan Perangkat Desa Sukowono, untuk jujur. Jika berdirinya pabrik tersebut, tidak mendapat perlindungan dari desa," desak Eko.

Spontan, Kepala Desa Sukowono Zoelkifli mengambil Al-quran dan meminta perangkat disumpah. Satu per satu, mereka pun menjalani sumpah dengan disaksikan warga dan pihak Polsek Sukowono.

"Ini bukan demo ya, saya merasa terhormat ada warga saya berani mempertanyakan. Saya siap bersumpah dengan kitab suci saya. Begitupun semua perangkat saya," tegas Zoelkifli.

Sementara Ketua Asosiasi Kepala Desa Kabupaten (Askab) Jember ini juga mengancam akan memecat perangkat desanya jika ada yang terbukti menerima suap atas berdirinya pabrik tersebut.

"Yang memang memeras, menerima biar menerima konsekuensinya biar berurusan dengan Tuhan. Dan apabila nanti perangkat saya ada yang terima, akan saya pecat," tegas Zoelkifli.

Suasana yang sempat memanas akhirnya mereda setelah Zoelkifli berjanji akan menutup sementara pabrik tahu itu. Pihaknya juga akan mengundang pemilik pabrik untuk dimintai klarifikasi seputar tudingan warga.

"Mulai besok kita tutup sementara. Kita undang pemilik pabrik. Kita klarifikasi, bukan hanya soal limbah pabrik, tapi juga tentang perizinannya," tegasnya. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.