"Negara belum bisa dikatakan berkembang bilamana perempuan dan anak belum ada di garis anak. Karena itu negara melindungi perempuan dan anak-anak," ujar Yohana saat memberikan sambutan dalam Temu Nasional Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) di Car Free Day Taman Bungkul, Minggu (27/8/2017).
Yohana mengatakan bahwa negara sangat serius melindungi keamanan perempuan dan anak-anak. "UU sudah dibuat untuk melindungi perempuan dan anak-anak seluruh Indonesia," ujar wanita yang akrab disapa Mama Yo itu.
Tak hanya memberikan informasi terkait UU, Yohana juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya perempuan dam anak-anak apabila mereka menjadi korban kekerasan, baik secara fisik maupun psikis untuk melaporkan kepada aparat penegak hukum.
Menteri Yohana berfoto bersama warga (Foto: Michelle Alda) |
Kementerian Pemberdayaan Perlindungan Anak Indonesia berkolaborasi dengan Pemprov Jawa Timur dan Pemkot Surabaya mengadakan acara Puspa. "Acara Puspa adalah suatu action yang masif dikalangan masyarakat bersama dengan pemerintah, agar suatu saat bisa menciptakan negara Indonesia yang ramah terhadap perempuan dan anak," lanut Yohana.
Acara tersebut dimulai dengan kegiatan jalan sehat memutari area Taman Bungul sambil membawa papan tulisan yang berisikan kata-kata yang mengekspresikan penolakan terhadap kekerasan dan perlakuan yang tidak menyenangkan terhadap perempuan dan anak.
'Stop kekerasan seksual anak, stop bullying, every child is special, anak indonesia anak bahagia, perempuan setara perempuan bersuara', itulah kata-kata yang terdapat pada papan tulisan yang dibawa saat jalan sehat.
Menteri Yohana menyempatkan diri berpose bersama seorang anak (Foto: Michelle Alda) |












































Menteri Yohana berfoto bersama warga (Foto: Michelle Alda)
Menteri Yohana menyempatkan diri berpose bersama seorang anak (Foto: Michelle Alda)