Ini Wejangan Wali Kota Risma untuk Mahasiswa Baru Unitomo

Surabaya - Tak disangkal lagi, Surabaya menjadi salah satu kota tujuan untuk menempuh pendidikan. Calon mahasiswa diminta tidak minder ketika bersaing dalam perkuliahan nanti.

"Kalau kalian sudah disini, kalian jangan katakan saya dari Papua, Bima, NTT. Katakan saya dari Indonesia," ujar Wali Kota Tri Rismaharini, saat mengisi kuliah tamu bagi mahasiswa baru Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Kamis (24/08/2017)

Lebih lanjut Risma mengatakan, bahwa generasi muda dari daerah mana saja harus sepakat dan menghayati bahwa dirinya adalah anak bangsa.

Foto: Grasella Sofia Mingkid

"Ini sangat penting untuk kemajuan dan kepercayaan diri kita. Kalian anak Indonesia harus percaya diri. Indonesia merdeka bukan dari pemberian, tapi dari perjuangan. Ga ada kita ngomong kita beda. Kita harus sepakat bahwa kita ini anak bangsa," ujarnya.

Risma juga sempat berdialog dengan beberapa mahasiswa. Markus salah satunya. Mahasiswa Informatika asal Papua ini mendapat wejangan dari Risma agar ia belajar dengan tekun selama perkuliahan.

"Saya waktu ke Papua disebut Mama Papua sama orang sana. Kamu disini harus belajar yang tekun ya. Tidak ada yang tidak mungkin, asalkan mau berusaha," ujarnya.

Foto: Gracella Sofia Mingkid

Kepada seluruh mahasiswa baru, Risma kembali mengingatkan untuk peduli pada lingkungan sekitar. "Kalau lidi cuma satu, tidak bisa dipakai untuk apa-apa. Kalau digabungkan, dia menjadi senjata yg sangat kuat. Kalau kita tidak peka pada lingkungan, kita akan sendiri di dunia ini. Kita akan menjadi orang yang aneh meski orang kaya sekalipun," terangnya.

Risma juga berpesan untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan berkuliah. "Kalian ini orang-orang pilihan, yang bisa kuliah di tempat yang bagus. Banyak yang tidak bisa kuliah, jangankan di tempat yang jauh, di Surabaya saja ada. Ada macam-macam alasannya. Kalau kalian kemudian menyia-nyiakan peluang itu, itu salah kalian sendiri, bukan dosen-dosen atau orang lain," pungkasnya.

Sementara, Rektor Unitomo Bachrul Amiq menjelaskan ada empat puluh persen mahasiswa baru yang berasal dari luar Surabaya. "Dari 1.300 mahasiswa baru, ada sekitar 40 persen mahasiswa yang berasal dari luar Surabaya," ujarnya. (bdh/bdh)