Sampah-sampah Menumpuk di Sungai Dikeluhkan Petani Sidoarjo

Sampah-sampah Menumpuk di Sungai Dikeluhkan Petani Sidoarjo

Suparno - detikNews
Rabu, 16 Agu 2017 09:06 WIB
Sampah menumpuk di Sungai Sidoarjo/Foto: Suparno
Sidoarjo - Sungai Mancas di Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, dikeluhkan petani setempat. Pasalnya, sungai tersebut dipenuhi tumpukan sampah limbah rumah tangga sepanjang kurang lebih 3 Km. Akibatnya, sampah tersebut menyumbat aliran badan sungai dan menghambat pasokan air ke petani.

Sampah yang memenuhi dan menyumbat aliran badan sungai tersebut melalui tiga dusun di Desa Gisik Cemandi. Di antaranya Dusun Gebang, Gebang Klopo dan Gebang Kulon.

Salah satu petani warga Gebang Klopo Kardi (53) mengaku kondisi seperti ini sudah lama terjadi. Dan sampah-sampah tersebut tidak ada penanganan dari pihak terkait. Kardi mengaku tumpukan sampah tersebut berasal dari kali Gedangan.
Sampah menumpuk di Sungai Sidoarjo/Sampah menumpuk di Sungai Sidoarjo/ Foto: Suparno

"Aliran air di badan sungai ini tidak lancar sudah sejak tahun 2002. Baru sebulan kemarin ada rapat koordinasi dengan aparat desa dan sampah itu dibersihkan warga. Tapi baru 2 minggu dibersihkan, tumpukan sampah itu sudah sepanjang 3 Km," kata Kardi saat ditemui detikcom membersihkan tumpukan sampah, Rabu (16/8/2017).

Dia mengaku selama ini saluran air yang menuju ke Desa Gisik Cemandi untuk mengairi sawah tersendat, hingga menyebabkan pengairan tanaman petani tidak maksimal. "Sudah beberapa kali warga Gisik Cemandi berkomunikasi dan melaporkan ke pemerintah desa, namun tidak ada penanganan. Pemerintah desa selalu banyak alasan untuk membersihkan sampah yang menumpuk itu," terang Kardi.

Kardi menegaskan, tumpukan sampah efeknya membuat petani gagal panen atau hasil panen tidak maksimal. Sebab sawahnya kurang air. Mereka terpaksa menyedot menggunakan mesin diesel dan pipa yang panjang untuk mengaliri lahannya.
Tumpukan sampah di Sungai Sidoarjo/Tumpukan sampah di Sungai Sidoarjo/ Foto: Suparno

"Dengan adanya sampah yang memenuhi dan menyumbat aliran sungai, para petani sekitar Desa Gisik Cemandi sering gagal panen. Bahkan ada lahannya yang dialihkan ke tanaman lain. Akhirnya kita menjadi petani garbis," tegasnya.

Sementara petani lain yang enggan disebutkan namanya mengaku hingga kini kendala yang paling berat, tumpukan sampah itu belum bisa terurai. Pihaknya meminta pemerintah Sidoarjo yang menangani sampah di aliran sungai untuk mengangkut ke tempat pembuangan.

"Harapan kami bagaimana solusinya sampah ini bisa teratasi dan pemerintah bisa mengangkut semua sampah yang ada saat ini, kami siang malam membersihkan tumpukan sampah secara gotong-royong, namun tidak mampu," jelasnya.

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.