Wulan, kawan Eka juga sempat bertemu Eko dalam perjalanan usai mengikuti tes calon bintara Polri di Surabaya. Wulan bercerita jika Eko merupakan pengemudi grab yang disewa saat itu.
"Awalnya kan habis pulang dari tes polwan, mau ke Sidoarjo mendatangi rumah saudara Eka. Naik grab mobilnya Avanza silver. Sopir tanya daftar apa, kami jawab polwan. Kemudian sopir bilang, kalau mau diterima pas solat duduk di antara dua sujud baca surat yang banyak," ujar Wulan bercerita.
Baca Juga: 3 Hari Hilang, Eka Diduga Dibawa Kabur Pria Mengaku Anggota BIN
Menurut Wulan, sopir itu terus mengajak bicara selama perjalanan. Bahkan, terus menyebut lebih enak menjadi BIN, daripada Polri. "BIN kerjanya enak. Karena jadi inteljen harus punya kerja sampingan dan tidak boleh ada yang tahu. Apalagi keluarga," kata Wulan mengingat percakapan dalam mobil.
Saat itu, di dalam mobil hanya dirinya bersama Eka. Karena sesama pendaftar asal Malang, keduanya memutuskan untuk pulang bersama usai tes calon polwan, Mei 2017 lalu.
Ditambahkan Wulan, sopir kemudian meminta nomor seluler Eka dan dirinya. Esok hari, pria itu terus menghubungi dirinya. "Minta data diri, orang tua, saudara, foto, yang dikirim via email. Orangnya ngotot terus dan saya jengkel terus saya blokir nomor hp-nya," tutur Wulan, teman Eka saat mendaftar polwan.
Baca Juga: Gadis Cantik asal Malang ini Hilang Sejak 3 hari Lalu
Wulan sendiri memang sudah tidak menyakini, jika pria itu mampu merekrut mereka sebagai anggota BIN. Namun, dia tidak mengetahui apa yang sebenarnya menjadi alasan Eka hingga menuruti.
"Eka banyak cerita kepada ibunya, kalau ke saya memang bilangnya mau jadi inteljen dan itu sudah pasti," ujar Wulan.
Sebagai teman, Wulan berharap Eka segera bisa ditemukan. "Yang saya ingat orange itu putih, masih muda, dan berjenggot. Pintar bicara soal agama," jelas Wulan mengakhiri. (fat/fat)