"Pengecekan kembali TKP dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya petunjuk baru terkait kematian korban. Kalau untuk penyebab kematiannya, kita tetap menunggu hasil pemeriksaan Labfor," kata Kasubbag Humas Polres Situbondo, Iptu Nanang Priyambodo, Minggu (23/7/2017).
Keterangan detikcom menyebutkan, tidak banyak petunjuk berarti yang didapatkan polisi dari lokasi kejadian, untuk mendukung penyelidikan kematian Ana. Hanya saja, tak jauh dari tempat mayat Ana ditemukan, polisi mendatapi banyak bungkus kondom berserakan. Sehingga muncul dugaan, di sekitar jurang yang lokasinya memang tertutup itu, sering dijadikan tempat mesum.
Baca: Ana Ditemukan Tewas di Jurang Situbondo, Ini Kata Tetangga
Banyaknya bungkus kondom tersebut dikaitkan dengan profesi Ana sebagai wanita malam. Sehingga polisi menduga, korban sudah cukup mengenal atau bahkan terbiasa berada di sekitar TKP.
"Semua kemungkinan akan kita dalami. Tapi sekali lagi, untuk mengetahui penyebab kematian korban, apakah dibunuh atau tidak, kami tetap menunggu hasil dari Labfor," tandas Nanang.
Baca Juga: 10 Tahun Kontrak di Desa Kotakan, Ana Rahasiakan Identitasnya
Selain melakukan olah TKP, polisi juga mendatangi kontrakan Ana, di Dusun Kotakan Utara, Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo. Polisi sempat memeriksa bagian dalam rumah berdinding anyaman bambu tersebut. Tetapi konon tidak ada barang apapun yang diamankan pihak kepolisian dari dalam rumah tersebut.
Sebelumnya, hasil autopsi yang dilakukan tim medis RSUD Situbondo, ditemukan beberapa bekas luka lebam di tubuh Ana. Luka-luka itu berada di bagian lengan kiri, paha kanan dan di bagian pantat. Namun tim dokter memastikan, luka-luka lebam itu bukan menjadi penyebab kematian korban. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini