Harga Garam Dapur di Kota Kediri Naik Dua Kali Lipat

Harga Garam Dapur di Kota Kediri Naik Dua Kali Lipat

Andhika Dwi - detikNews
Selasa, 18 Jul 2017 10:30 WIB
Garam di Kediri juga langka/Foto: Andhika Dwi
Kediri - Selama kurang lebih satu minggu, wilayah Kota Kediri kesulitan persediaan garam. Di tiga pasar wilayah Kota Kediri, Pasar Bandar, Pasar Paing dan Pasar Setono Betek, kelangkaan garam ini membuat harga naik.

Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Kota Kediri Yetty Sisworini, mengaku kelangkaan garam ini disebabkan karena petani garam gagal panen dan faktor cuaca.

"Iya benar sudah 1 minggu ini langka dan sulit garam, harganya juga dua kali lipat jualnya," kata Yetty kepada wartawan di kantornya Jalan Penanggungan, Selasa (18/7/2017).

Jika hari biasa, harga garam per kg Rp 300-400, kini Rp 1.500 per kg. Namun barangnya pun belum tentu ada. Penjual atau pedagang harus menunggu kiriman selanjutnya.

"Harganya tinggi mas, biasanya Rp 300-400, sekarang bisa Rp 1.500 per Kg," imbuh Yetty.

Dia menjelaskan, kelangkaan garam ini diperkirakan berlangsung selama 1 minggu ke depan. Tergantung kondisi cuaca dan hasil panen garam petani.

Sementara penjual sekaligus salah satu distributor garam di Kota Kediri, Hartono menjelaskan langkanya garam di Kediri diakibatkan gagal panen petani garam dari Madura.

"Sudah dua minggu lebih garam ini sulit kirimannya, kalaupun saya sekarang jual yaa karena ini masih stok lama. Gagal panen katanya yang kirim," tambah Hartono.

Dari pantauan detikcom, di Pasar Bandar, Pasar Paing dan Pasar Setono Betek, harga garam melonjak dua kali lipat dari harga biasa. Pembeli garam dapur salah satunya, Ema (29) mengaku heran dengan kelangkaan garam dapur. "Saya beli banyak, tapi dibatasi belinya sama penjual. Katanya mahal dan langka," tambah Ema saat ditemui detikcom di Pasar Bandar. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.