Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur di Trenggalek, Supriyadi mengatakan, kekurangan siswa pada PPDB tahap pertama hampir merata di seluruh sekolah negeri. Dengan rincian 565 bangku untuk SMA dan 262 bangku untuk SMK.
"Tahap awal itu hanya SMAN I Trenggalek yang tidak mengalami kekurangan, namun ada tiga anak yang tidak daftar ulang, akhirnya membuka kembali pedaftaran," kata Supriyadi kepada detikcom saat dihubungi, Selasa (11/7/2017).
Dari 12 SMA negeri yang ada di wilayah kerjanya, kekurangan siswa terbanyak terjadi di SMA Negeri I Tugu yang mencapai 126 bangku, serta SMA Negeri 2 Karangan 96 bangku. Sedangkan untuk jenjang SMK jumlah kekurangan siswa terbanyak adalah jurusan Teknik Audio Video di SMKN I Suruh yang mencapai 33 bangku.
"Kekurangan itu rata-rata terjadi di sekolah pinggiran, untuk yang kota sudah hampir penuh. Makanya kami coba penuhi melalui PPDB tahap dua, sesuai kebijakan yang diambil oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur," imbuhnya.
![]() |
Supriyadi mengaku belum mengetahui kebijakan yang akan dikeluarkan pimpinannya, apabila sekolah-sekolah tersebut tidak mampu memenuhi pagu sisa baru sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan.
"Kami masih menunggu instruksi selanjutnya, apakah dibiarkan kosong atau akan ada PPDB tahap ketiga. Yang jelas kami yang ada di daerah siap melaksanakan apa yang menjadi kebijakan pimpinan," ujarnya.
Dari pantauan detikcom di laman resmi www.ppdbjatim.net, jumlah siswa yang mendaftar pada gelombang dua masih relatif sedikit. Salah satunya di SMA Negeri I Tugu. Dari jumlah pagu tahap dua 126 siswa baru ada empat pendaftar pilihan satu dan empat pendaftar pada pilihan kedua.
Disinggung terjadinya kekurangan siswa, Supriyadi mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebabnya. Namun pihaknya mengakui, peralihan sistem pendaftaran dari manual ke online serta adanya zonasi masih memerlukan sejumlah penyempurnaan pada tahun-tahun berikutnya.
"Contohnya SMA dan MA (madrasah aliyah) pendaftarannya terpisah dan berbeda, karena memang instansi yang mengurusi berbeda. Tapi tidak menutup kemungkinan ke depan untuk disinrkonkan dengan SMA/SMK," harapnya.
Sementara sesuai dengan data di dinas pendidikan, dari 14 kecamatan yang ada di Trenggalek terdapat 12 SMA negeri yang tersebar di 10 kecamatan, serta lima SMK negeri yang tersebar di empat kecamatan. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini