Polisi mengaku police line ini salah satu upaya pengamanan agar tidak terjadi korban berikutnya dari pengunjung.
Baca Juga: Pengunjung Taman Rakyat di Blitar Diserang Siamang, Jempol Balita Putus
"Keluarga sampai saat ini belum lapor. Namun kami perlu lakukan pengamanan lebih dulu biar tidak ada korban baru," jelas Kasatreskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono kepada detikcom di lokasi, Minggu (2/7/2017).
![]() |
Pengamanan ini, lanjut Heri, dilakukan mengingat tempat kejadian perkara banyak dikunjungi masyarakat, apalagi saat libur lebaran ini.
Dari pantauan detikcom, setelah insiden penyerangan Siamang pada balita bernama Aisyah, petugas kepolisian datang ke lokasi. Mereka memasang tali rafia berwarna merah mengelilingi kandang Siamang.
Baca Juga: Balita Korban Siamang di Taman Rakyat Blitar Dirujuk ke RSSA Malang
"Begitu kami baca di media online ada insiden itu, beberapa petugas memang langsung menuju lokasi. Kami minta kesaksian beberapa pengunjung lain dan petugas di sini. Lalu memasang tali rafia untuk sementara sebagai pembatas antara pengunjung dengan kandang," papar Heri.
Meski begitu, masih ada saja pengunjung yang meloncat dari tali rafia untuk lebih mendekat ke arah kandang.
"Mungkin pengunjung lain tidak mengetahui kejadian sebelumnya. Mereka juga tidak paham fungsi tali rafia itu. Jadi kami secepatnya pasang police line agar masyarakat ngerti kalau itu batas zona larangan untuk dimasuki," terangnya.
Aisyah (1,5) anak pasangan Khomad Mujaidin (33) Eka Agustinawati (28) warga Sanankulon mengunjungi Taman Rakyat Kebon Rojo Kota Blitar. Mereka sekeluarga berkunjung menikmati libur lebaran. Namun naas, Aisyah terpaksa dibawa ke RS Budi Rahayu untuk mendapat penanganan medis karena jempol tangan kanannya putus setelah dicengkeram siamang.
Selain dicengkeram hingga putus di bagian tangan, kepala bagian kiri Aisyah mengalami luka cakar. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 12.00 wib, Sabtu (1/7) ini karena korban lepas dari gandengan orangtuanya. (fat/fat)