"Kondisi korban saat dibawa kesini tadi, jari jempol itu sudah putus satu ruas dan orang tuanya minta disambung. Tapi karena peralatan di sini kurang memadai dan butuh penanganan cepat, ini tadi dirujuk dan diantar ambulance sini ke RSSA Malang," jelas perawat yang menangani korban, Parti kepada wartawan di RS Budi Rahayu, Sabtu (1/7/2017).
Parti menjelaskan, pihak RS Budi Rahayu hanya melakukan pembersihkan untuk mengantisipasi terjadinya peradangan dan menyebarnya infeksi. Sedangkan untuk penanganan operasi penyambungan juga deteksi kemungkinan adanya bakteri rabies dari Siamang, akan dikerjakan RSSA Malang.
Sementara ayah korban, Khomad Mujaidin bersama istrinya Eka Agustinawati (28) warga Desa Bendowulung Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar, hanya bisa pasrah harus dirujuk ke Malang.
Diantar ambulance milik RS Budi Rahayu, kedua orang tua Aisyah beserta beberapa anggota keluarga berangkat Malang sekitar pukul 15.15 wib.
Tampak kakek korban yang tidak mau menyebutkan namanya, mengantar keberangkatan sang cucu dengan tetesan air mata. Kaos yang dipakai kotor terkena ceceran darah cucunya yang minta digendong saat ditangani tim medis.
"Kasihan cucu saya, baru belajar jalan itu. Ini tadi pak polisi sudah kesini tapi kami belum kepikir untuk lapor polisi. Yang penting luka cucu saya cepat sembuh, itu saja," katanya sambil berlalu naik sepeda motor meninggalkan UGD RS Budi Rahayu Kota Blitar. (fat/fat)