Para pedagang ini menerobos garis polisi yang mengitari pasar. Usai membersihkan puing-puing, para pedagang langsung memulai membangun lapak sederhana dari material kayu seadaanya.
"Kami kan harus menjual sisa persediaan kain maupun pakaian. Kami kan butuh pemasukan apalagi menjelang lebaran," kata Salim (51), salah seorang pedagang di lokasi, Kamis (8/6/2017).
Salim membangun lapak ditemani istrinya, Sa'diyah (49). Menurut Salim ia sengaja tak menempati kios baru di pasar induk yang disediakan karena dirasa belum representatif.
"Di kios baru juga terganggu pekerjaan proyek, masih ada pengerjaan proyek. Nanti pembeli susah mencari," ujarnya.
Menurut Salim, para pedagang lain juga sengaja membangun lagi tempat dagangan di atas kios yang terbakar karena masih banyak stok barang. Mereka memutuskan tetap berjualan di bekas kebakaran setidaknya sampai lebaran.
Kepala Pasar Pasrepan, Khoirul Anam, mengatakan pihaknya mengetahui para pedagang kembali ke kios lama. Ia mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan para pedagang dan menyetujui sejumlah kesepakatan.
"Dari hasil pertemuannya bersama pedagang pada malam kemarin, yang menyepakati bahwa selain berada di atas lokasi kebakaran, pedagang juga dapat berjualan di areal halaman Sub Terminal Pasrepan. Bahkan pedagang sementara bisa berjualan di depan kantor kami (UPT Pasar)," ujar Khoirul.
Yang terpenting, kata dia, para pedagang dapat kembali berjualan selama bulan Ramadan.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini