"Untuk kasus itu sudah kami tangani dengan meminta keterangan saksi, termasuk korban," ujar Pelaksana Harian (Plh) Kasatreskrim Polres Malang Iptu Sutiyo kepada detikcom, Selasa (16/5/2017).
Sutiyo mengaku, ejak kasus tersebut dilaporkan sudah ada penanganan. Dugaan sementara ini merupakan modus pencurian baru yang memanfaatkan tempat pencucian kendaraan.
"Ini bisa dikatakan modus pencurian baru. Tetapi kami masih selidiki," ungkapnya.
![]() |
Budaya, pemilik mobil, yang juga berdinas di Polres Malang masih terlihat shock. Dirinya enggan memberikan keterangan saat ditanya kronologi hilangnya mobil barunya tersebut. "Sudah sampaikan kepada penyidik, tanya saja kesana," katanya terpisah.
Dari keterangan yang dihimpun detikcom, Budaya mencucikan mobilnya, Sabtu (13/5), sekitar pukul 12.00 wib. Tiga jam berselang atau tepatnya pukul 15.00 wib, Budaya kembali mendatangi tempat cucian hanya berjarak kurang dari 500 meter dari tempat dinasnya.
Bagaikan disambar petir siang hari, Budaya tidak menemukan mobil yang baru dibelinya itu.
Sebelumnya, dua pegawai cuci mobil didatangi seorang pria yang mengaku anggota polisi. Lelaki itu meminta kunci untuk mengambil mobil korban.
"Ngakunya anggota (polisi), kita dibuat untuk percaya. Yang nyuci juga anggota dan yang mengambil ngakunya disuruh, kami ya berikan saja," ungkap anak bos cuci mobil 'Semangat Baru' saat ditemui detikcom terpisah.
Pria ini melanjutkan, kasus ini tengah diselidiki polisi dan dirinya telah menerima surat pemanggilan. "Hari ini ada pemanggilan, maaf kami tak bisa bicara banyak mohon dipahami," sambung dia seraya meminta detikcom meninggalkannya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini