Di 'mal' perizinan tersebut, warga bisa mengurus segala macam perizinan sebanyak 159 perizinan. Pusat perizinan tersebut diresmikan Wali Kota Tri Rismaharini, Kamis (23/2/2017).
"Semua perizinan ada di sini, tidak ada di dinas lagi," kata Risma dalam sambutannya melaunching 'mal' perizinan di Gedung Siola.
![]() |
Meski sudah menempatkan di satu lokasi untuk pengurusan izin, Risma mengaku akan terus mengembangkan pelayanan perizinan dengan memanfaatkan kecanggihan dan kemudahan teknologi, memakai gadget.
"Ke depan yang ada di sini tidak ada PNS, yang ada tenaga outsourcing. Sehingga tidak ada pertemuan pemohon dengan pembuat kebijakan, termasuk ke depan kita dorong menggunakan mobile apps dan sekarang lagi kita buat," ungkap Risma.
Ia berharap dengan makin mudahnya pengurusan izin dengan mobile apps, akan bisa berdampak pada efisiensi waktu warga dan kepadatan lalu lintas serta kebersihan udara Kota Surabaya.
![]() |
"Kalau dilakukan, maka kepadatan akan berkurang, kemacetan berkurang, kebersihan udara terjaga, hemat waktu dan sebagainya," ujar Risma.
Wali Kota perempuan pertama di Pemkot Surabaya ini mengungkapkan pembuatan sistem perizinan tidak ada biaya sama sekali. "Tidak ada biaya, nol rupiah. Yang ada itu lho, saya buat beli kursi-kursi (kursi tunggu)," ungkap dia.
Tak hanya itu, keamanan sistem juga dijamin Risma, karena sudah mendapat jaminan keamanan sitem informasi. "Semua proses ini kita urus untuk keamanan teknologi informasi, seperti ISO keamanan teknologi informasi," tandas Risma. (ze/fat)