.webp)
Sport even yang bertujuan mempromosikan potensi pariwisata ini mengambil start dan finish di Lapangan Bulusari, Gempol, Kabupaten Pasuruan. Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf bersama sejumlah pejabat juga ambil bagian mengikuti gowes.
Rute melintasi jalur lereng Gunung Penanggungan dengan track menanjak dan berkelok sejauh kurang lebih 15 kilo meter. Para biker harus beradu tangguh taklukkan medan yang berat.
Meski medan berat, pemandangan memikat Gunung Penanggungan dan Gunung Arjuno-Welirang memanjakan mata para peserta.
Puncaknya, para bikers juga bisa menikmati eksotisme Pertirtaan Belahan atau yang lebih dikenal Candi Belahan atau Candi Sumber Tetek di Dusun Belahan, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol.
Di pertirtaan bersejarah yang dibangun abad ke-11 masa Prabu Airlangga ini, para peserta bisa menikmati segarnya air pegunungan yang keluar dari tetek (payudara) salah satu arca dewi yang ada di kolam candi yang dipercaya memiliki khasiat obat karena kandungan mineral yang tinggi.
"Even-even seperti ini harus terus dilakukan karena bisa mengenalkan potensi pariwisata daerah. Para peserta berasal dari berbagai daerah akan semakin mengenal potensi Kabupaten Pasuruan," kata Bupati Irsyad saat melepas rombongan biker, Minggu (29/1/2017).
Irsyad mengatakan, efek domino dari sport tourism seperti Gowes to Sumber Tetek bisa menggerakkan perekonomian warga.
"Dampak langsung saja sudah terasa, di sini ada puluhan pedagang yang laris karena banyaknya peserta dan penonton. Dampak jangka panjang tentu saja objek-objek wisata kita akan semakin dikenal," jelas bupati yang akrab disapa Gus Irsyad ini.
Selain melepas rombongan bikers, Gus Irsyad juga ikut mengayuh sepedanya bersama para peserta lainnya. Para peserta yang mengikuti Gowes to Sumber Tetek berasal dari berbagai klub bikers dari berbagai daerah seperti Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Lamongan, Kediri, Pasuruan, Probolinggo, Malang, Sumenep hingga Jakarta. Selain itu, banyak peserta dari instansi seperti kepolisian, TNI hingga kecamatan.
"Waduh, medannya kejam, benar-benar berat. Yang pilih jalur itu parah," kata Sugeng P (30), peserta dari Jakarta.
Meski berat, Sugeng mengaku mampu menyelesaikan track dari start ke finish. "Pemandangannya keren, saya baru tahu Candi Sumber Tetek," ujarnya.
Peserta lain dari Polres Pasuruan Kota, Mahendra, mengatakan rute yang dipilih benar-benar berat. "Sekitar 200 meter dari start langsung menanjak terus hingga Sumber Tetek. Berat banget. Tapi saya bisa taklukkan," ujarnya.
Karena beratnya medan, banyak peserta yang baru sampai finish 4 jam setelah start pukul 08.00 WIB. Setelah sampai di garis finish, para peserta disuguhi penampilan orkes melayu dan door prize. (fat/fat)
