Respon Kabag Humas Pemkot Mojokerto Soal Temuan 1.122 PNS Bolos

Respon Kabag Humas Pemkot Mojokerto Soal Temuan 1.122 PNS Bolos

Enggran Eko Budianto - detikNews
Selasa, 03 Jan 2017 19:02 WIB
Wali Kota Mojokerto Melihat Daftar Absensi Pegawai/Foto File: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Temuan Wali Kota Mojokerto, Mas'ud Yunus adanya 1.122 PNS bolos di data absensi online pegawai siang tadi membuat anak buahnya 'kebakaran jenggot'. Mereka menyebut data yang terpampang pada layar monitor di ruang kerja Wali Kota itu tak valid.

"Data yang terpampang di monitor Bapak Wali Kota tak valid karena beberapa kendala," kata Kabag Humas Pemkot Mojokerto, Heryana Dodik Murtono kepada detikcom, Selasa (3/1/2017).

Bertepatan dengan hari pertama kerja usai curi bersama tahun baru dan hari pertama pengaktifan sistem absensi online, siang tadi Wali Kota Mas'ud Yunus memantau kedisiplinan pegawai melalui monitor di ruang kerjanya. Dia dibuat jengkel saat muncul angka 1.122 PNS bolos dan 268 PNS terlambat kerja pada monitor tersebut.

Namun, dalam klarifikasinya, Dodik menyatakan data yang dilihat Mas'ud itu tak valid. Padahal data tersebut berasal dari sistem absensi online yang menyedot APBD 2016 hingga sekitar Rp 800 juta.

Sebanyak 135 alat absen fingerprint telah dipasang di semua kantor dinas, sekolah, kecamatan, kelurahan, hingga RSUD. Alat absen dengan sidik jari itu secara otomatis mengirim data pegawai ke server sehingga bisa dipantau melaui monitor BKD, Sekda, Wakil Wali Kota, dan Wali Kota Mojokerto. Bahkan sistem ini telah melalui uji coba selama tiga bulan.

"Dari 1.122 PNS yang bolos, termasuk di dalamnya 310 guru SMA/SMK yang sudah diambil alih provinsi, BKD (Badan Kepegawaian Daerah) telat menonaktifkan fingerprint di sana. Sehingga masih tercatat. sementara mereka tak punya kewajiban absen ke pemkot," terang Dodik menjelaskan kendala yang ada pada sistem absensi online.

Selain data guru SMA/SMK, lanjut Dodik, terdapat data PNS lainnya yang juga belum diupdate oleh BKD. Diantaranya 13 PNS cuti besar, 1 PNS cuti alasan penting, 5 PNS cuti tahunan, sekitar 100 PNS pensiun, 15 PNS meninggal dunia, serta PNS yang mengundurkan diri dan diberhentikan masing-masing 1 orang. Data tersebut masih jadi satu dengan 3.266 PNS di lingkungan Pemkot Mojokerto.

"Sampai sekarang yang belum terverifikasi 1.073 PNS yang dikatakan bolos tadi," ungkapnya.

Kendala lain, tambah Dodik, adanya penerapan jam kerja tiga shift di pelayanan kesehatan, seperti puskesmas rawat inap dan RSUD. Sekaligus kebiasaan lama para PNS yang memilih absen setelah apel pagi sehingga terlambat absen, serta masalah jaringan internet di Dinas Pendidikan, Kelurahan Gununggedangan, dan Pulorejo sehingga data absen pegawai tak bisa terkoneksi ke server.

"BKD masih menekankan ke operatornya (fingerprint) untuk update shiftnya, masih menjadi kesulitan. Yang bisa dipantau hanya yang masuk pagi pulang sore," jelasnya.

Oleh sebab itu, tambah Dodik, BKD belum bisa memastikan jumlah PNS di lingkungan Pemkot Mojokerto yang hari ini bolos kerja.

"Sampai saat ini kami tunggu update dari setiap satker terkait jumlah yang bolos. karena adanya kesulitan itu kami belum bisa pastikan berapa yang bolos. Kami usahakan ke depan alat fingerprint bisa update," tandasnya. (bdh/bdh)
Berita Terkait