Duh, Pengunjung Kebun Binatang Surabaya Buang Sampah Seenaknya Sendiri

Duh, Pengunjung Kebun Binatang Surabaya Buang Sampah Seenaknya Sendiri

Imam Wahyudiyanta - detikNews
Minggu, 01 Jan 2017 17:42 WIB
Monyet Ungko memungut sampah bungkus snack/Foto: Budi Sugiharto
Surabaya - Sebuah perahu wisata melintas di danau buatan di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Saat melintas di dekat sebuah pulau mini buatan, dua ekor Monyet Owa Ungko langsung berlari ke bibir pulau.

"Monyet itu menunggu makanan yang dilempar pengunjung yang naik perahu itu. Padahal memberi makanan dilarang," kata seorang pedagang makanan yang jualan di tower, dekat danau buatan kepada detikcom, Minggu (1/1/2017).

Monyet Ongko minum air yang ada di sampah botol yang dibuang pengunjung ke danauFoto: Budi Sugiharto
Monyet Ungko minum air yang ada di sampah botol yang dibuang pengunjung ke danau
Tetapi penantian kedua monyet itu sia-sia. Tak ada sama sekali penumpang perahu yang melempar makanan. Untuk kedua kalinya, perahu yang ditumpangi wisatawan melintas. Dan lagi-lagi tidak ada lemparan kacang atau makanan.

Mungkin karena lapar, mata salah satu Monyet Ungko yang berada di bibir pulau buatan tertuju kepada bungkus snack yang mengambang di permukaan air. Tapi ada daya, jaraknya dengan sang monyet masih berkisar 1 meter. Padahal monyet-monyet itu telah dimakan setiap hari oleh pengelola KBS.

Seekor monyet berusaha mengambil sampah botol minuman buah di danauFoto: Budi Sugiharto
Seekor monyet berusaha mengambil sampah botol minuman buah di danau
Ia terlihat sabar menanti. Ombak air akhirnya membawanya ke tepi. Sang monyet yang habis kesabarannya langsung berusaha meraihnya dengan susah payah. Perjuangannya akhirnya membawa hasil.

Bungkus snack akhirnya bisa diraihnya. Dengan semangat, Monyet Ungko itu berusaha mengais isi di dalamnya. Tapi, lagi-lagi harus kecewa. Isinya sudah kosong. Dibuanglah lagi bungkus snack ke danau.

Sang monyet berharap makanan dari penumpang perahu wisataFoto: Budi Sugiharto
Sang monyet berharap makanan dari penumpang perahu wisata
Sedangkan Monyet Ungko satunya tak mau kalah. Ia menanti di ujung pulau buatan. Tiba-tiba sebuah botol plastik yang mengapung melintas di depannya. Dengan cepat, dipungutnya botol teh kemasan yang sudah kemasukan air danau.

Dari radius 15 meter, terlihat sang Monyet Ungko kehausan. Air di dalam botol plastik diteguknya hingga habis. Namanya saja monyet, usai menghabiskan isinya lantas botol itu dibuang kembali ke danau.
Seekor penyu juga berburu sampah makanan yang dibuang pengunjungFoto: Budi Sugiharto
Seekor penyu juga berburu sampah makanan yang dibuang pengunjung

Tak hanya monyet yang memburu sisa makanan dari sampah. Penyu yang menghuni danaupun tak mau kalah. Sisa makanan yang dibuang ke danau menjadi santapannya.

Botol plastik yang dibuang itu kembali mengapung bersama sampah botol maupun bungkus snack lainnya yang dibuang pengunjung KBS secara sembarangan ke danau buatan.

Sampah yang dibuang pengunjung mengapung di danau buatan di KBSFoto: Budi Sugiharto
Sampah yang dibuang pengunjung mengapung di danau buatan di KBS
"Kotor banget, pengunjungnya juga ngawur semua. Ada tempat sampah tapi tidak dimanfaatkan," kata Anita Sulistyorini, pengunjung dari Nganjuk yang datang bersama keluarganya ini.

Anita memang saat itu sedang menikmati pemandangan pulau buatan yang dihuni Monyet Ongko. Ia bersama 2 anaknya duduk di bawah tower yang ada di dekat danau buatan.

Banyaknya sampah di danau menjadi pemandangan tak sedapFoto: Budi Sugiharto
Banyaknya sampah di danau menjadi pemandangan tak sedap
Namun dirinya mendadak kaget karena ada siraman air dari atas. Ya, tower tersebut dibangun 3 lantai untuk wisatawan yang menikmati panorama KBS dari ketinggian.

"Orang di atas itu ngawur, ada orang di bawah kok buang air sak enake dewe," kata Anita dengan emosi.

Dan pemandangan buang sampah seenaknya bisa dinikmati saat keliling KBS. Sampah berserakan di hampir semua tempat yang ditinggalkan pengunjung. Saluran air atau selokan pun juga tak luput dari sampah. Banyak sampah mengapung mengalir di atasnya.
Sampah berserakanFoto: Budi Sugiharto
Sampah berserakan

Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) yang mengelola Kebun Binatang Surabaya (KBS) Laily Widya Arishandi mengatakan bahwa persoalan sampah ini tidak bisa dihindari meski upaya pencegahan agar tidak membuang sampah sembarang telah disosialisasikan.

"Kami sudah imbau untuk membuang sampah di tempatnya, tetapi masih ada pengunjung yang tidak patuh," ujar Laily kepada detikcom.

Laily mengatakan bahwa untuk urusan sampah, KBS kerjasama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya serta swasta. Petugas kebersihan keliling untuk membersihkan titik-titik yang ada sampah.
Berharap ada sisa makanan di sampah bungkus snackFoto: Budi Sugiharto
Berharap ada sisa makanan di sampah bungkus snack

"Petugas kebersihan sudah berkeliling membersihkan sampah yang ada, mungkin belum selesai semuanya karena banyaknya pengunjung hari ini," kata Laily.

Laily mengakui bahwa masih banyak pengunjung KBS yang belum sadar aturan. Masih banyak yang membuang sampah secara sembarangan. Padahal pihaknya telah membuat imbauan berupa plakat tulisan larangan untuk membuang sampah sembarangan.

Tempat sampah dan papan sosialisasi sudah disiapkan di KBSFoto: Deni Prastyo
Tempat sampah dan papan sosialisasi sudah disiapkan di KBS
Petugas kebersihan dari KBS sebanyak 34 orang. Tenaga supporting dari Abi Rama ada 34 orang yang bertugas untuk masalah kebersihan. Sedangkan dari Dinas kebersihan dan Pertamanan diterjunkan 6 orang.

"Gerobak sampah enam unit dan mobil sampah ada dua," katanya. (ugik/ugik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.