Bonek-Satpol Bergandengan Pasang Baliho Dukungan Persebaya

Bonek-Satpol Bergandengan Pasang Baliho Dukungan Persebaya

Rois Jajeli - detikNews
Senin, 12 Des 2016 17:46 WIB
Foto: Istimewa
Surabaya - Satpol PP Kota Surabaya menggandeng Bonek (pendukung Persebaya) untuk menata estetika kota. Dengan pendekatan persuasif, Satpol PP mengajak bonek mengganti spanduk dan baliho yang bernada kecewa terhadap PSSI dengan spanduk dan banner yang terlihat lebih indah.

"Kami berkomunikasi dengan para bonek, terkait dengan keberadaan spanduk-spanduk liar yang bertebaran dimana-mana," kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widiyantoro, Senin (12/12/2016).

Sebelumnya banyak spanduk dan baliho yang dipasang para bonek diberbagai penjuru kecamatan hingga kelurahan. Spanduk-spanduk tersebut bernada kecaman terhadap PSSI yang menolak Persebaya ikut liga di bawah naungan PSSI.

Foto: Istimewa
Spanduk-spanduk tersebut dipasang disembarang titik, sehingga estetika Kota Surabaya terganggu. Apalagi, banyak tulisan-tulisan di spanduk atau banner yang 'jorok' untuk meluapkan kekecewaannya terhadap PSSI.

Melihat hal itu, Satpol PP Kota Surabaya mendekati bonek, agar bonek sendiri yang menurunkan spanduk-spanduk tersebut. Namun, Satpol PP tetap menghargai perjuangan para bonek agar klub kebanggaan arek-arek Suroboyo dapat tampil dan mewarnai di kancah persepakbolaan nasional.

"Kami buatkan spanduk dan baliho. Kami persilahkan mereka membuat desain sendiri, asalkan kalimatnya tidak mengumpat dengan kata-kata kotor, dan mereka menyetujui," tuturnya.

Sementara ini, ada 40 spanduk dan 10 baliho besar yang sudah tercetak. Bonek dan Satpol PP bergotong-royong untuk memasang spanduk dan baliho tersebut di spot-spot reklame, dan lokasinya tidak mengganggu fasilitas publik.

"Saat ini kami melakukan pemasangan bersama-sama mereka. Selanjutnya bilamana sudah terpasang semua, maka kami berkomitmen untuk mencopoti spanduk-spanduk liar yang bernada kotor dan mengganggu estetika kota," tandasnya.

Beberapa spanduk dan baliho yang sudah terpasang seperti di spot perempatan Jalan Putro Agung Wetan-Jalan Kenjerang. Tulisan di baliho tersebut 'lebih santun' yakni, Persebaya sejak 18 Juni 1927, Peninggalan sejarah yang terlupakan, Selamatkan Persebaya'. '#Save Persebaya', dan beragam kalimat lainnya. (roi/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.