Selama 16 bulan, dua kaki Aldi berada dalam pasungan balok kayu. Ia kesehariannya dirawat oleh kedua orang tuanya, yakni Ki Mas Agung dan Sumariyah. Gangguan jiwa yang diderita Aldi, sebetulnya sudah berlangsung lama, namun tidak parah. Baru 16 bulan terakhir ini, gangguan jiwa Aldi semakin parah.
Aldi yang tidak lulus sekolah dasar ini, mulai mengamuk kepada ibunya yang merawat setiap harinya. Bahkan, Sumariyah ibu Aldi, tak luput dari amukan Aldi ketika memberi makan dan memandikannya.
Sumariyah mengaku, anaknya mengalami gangguan jiwa selama 16 bulan belakangan, tiba-tiba sering mengamuk. Karena menurut Sumariyah dan suaminya, gangguan jiwa anaknya semakin parah dan mengamuk, maka mereka memutuskan untuk memasungnya.
"Sudah 16 bulan ini makin parah, dulu Aldi ini masih sempat bantu-bantu saya menjadi kuli macul di ladang. Tapi sekarang sudah tidak bisa bantu lagi, ya terpaksa dipasung kerana mengamuk," jelas Sumariyah, saat ditemui di kediamannya, Senin (12/12/2016).
Orang tua Aldi tak bisa berbuat banyak untuk kesembuhan anaknya. Pasalnya kondisi ekonominya tergolong warga miskin, apalagi pekerjaan hanya seorang buruh serabutan.
Kini keluarga Aldi berharap pada pemerintah daerah setempat, agar peduli dan memberi perhatian pada anaknya yang masih terpasung. Orang tuan Aldi menginginkan, Aldi bisa sembuh dan bersekolah lagi. Sementara di Desa Pandansari, terdapat 3 penderita sakit jiwa, dan saat ini juga tengah dipasung. (bdh/bdh)











































