Wali Kota Risma Butuh Buffer Zone di TPA Benowo untuk Serap Bau

Wali Kota Risma Butuh Buffer Zone di TPA Benowo untuk Serap Bau

Zaenal Effendi - detikNews
Kamis, 06 Okt 2016 16:19 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini/Foto: Zainal Effendi
Surabaya - Mencegah pencemaran lingkungan dan menghilangkan bau sampah di TPA Benowo, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini membutuhkan 'Buffer Zone'.

Buffer Zone merupakan hutan berisi pohon tinggi dan akar yang dalam sehingga mampu menyerap air limbah yang ditimbulkan sampah organik.

"Nanti akan dibangun mengelilingi TPA Benowo dengan mulai pembangunan 100 meter dari jarak paling luar dari TPA," kata Risma di ruang kerja di Balai Kota Surabaya, Kamis (6/10/2016).

Risma menegaskan pembangunan 'BufferZone' diTPABenowo tidak berdasar maupun menghamburkan uang negara. "Bufferzone itu ada dasarnya yakni dari kementerian PU. Bahkan sejak dulu juga sudah ada aturannya, kalau tidak dari undang undang ya peraturan menteri lingkungan," tegasRisma.
Wali Kota Risma terangkan fungsi Buffer ZoneWali Kota Risma terangkan fungsi Buffer Zone


Sayang rencana pembangunan Buffer Zone seluas 36 hektar gagal dilakukan karena dalam pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) ditolak DPRD Surabaya dengan alasan tidak jelas.

"Saya ingin ninggali yang baik untuk Surabaya. Nanti tak coba jelaskan lagi dan berusaha supaya bisa disetujui," lanjut Risma.

Bahkan wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengaku sudah mempunyai desain khusus untuk buffer zone yang berfungsi menyerap bau sampah dan air limbah sampah. Ia mengungkapkan, konsep hutan akan diterapkan namun masih bisa dijadikan sebagai wisata hutan.

"Nanti akan ada jalur sepeda sehingga tetap bisa dikunjungi," imbuh dia.

Saat ini, Risma sudah memerintahkan ke Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau untuk mencari pohon yang cocok diterapkan di Buffer Zone.

"Saya perintahkan cari pohon yang cepat besar dan akarnya dalam dan bisa menyerap air limbah sampah. Yang bagus sebenarnya mangrove tapi tidak bisa tinggi," pungkas Risma. (ze/fat)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.