.webp)
Wakil Ketua Komisi V DPR Syaiful Huda menyoroti macet panjang di Pelabuhan Tanjung Priok yang berimbas pada lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Jakarta. Huda mendorong diwujudkannya area penyangga atau buffer zone untuk menghindari penumpukan di momen-momen trafik tinggi.
"Di Prioknya sendiri perlu ada semacam buffer zone alternatif yang dibangun sengaja untuk ketika ada high season yang semacam ini," kata Huda saat dihubungi, Jumat (18/4/2025).
Huda menegaskan saran dibangunnya buffer zone untuk mengurai penumpukan kendaraan logistik di pelabuhan sudah lama disampaikan. Namun menurut dia hal itu belum kunjung diwujudkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang terkait buffer zone itu udah lama kita dorong tapi sampai hari ini belum terwujud dengan baik. Setiap kita menghadapi momen Lebaran dan peak season selalu kita sampaikan bahwa masih butuh buffer zone di Pelabuhan Tanjung Priok itu. Sampai hari ini belum terlaksana itu," katanya.
Sebelumnya, pihak Pelindo menjelaskan penyebab kemacetan karena adanya bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Executive Director Regional 2 PT Pelindo Drajat Sulistyo mengatakan terjadi penambahan volume bongkar muat di pelabuhan New Priok Container Terminal (NCPT) 1.
"Peningkatan volume ini didominasi di satu terminal yaitu namanya NPCT 1, NPCT 1 ini kedatangan kapal yang seharusnya kapal ini sudah datang satu minggu lalu," ucap Drajat di Kantor KSOP Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/4).
Menurut dia, ketiga kapal itu sandar di luar jadwal yang sudah ditentukan. Akibatnya dengan kehadiran tiga kapal tersebut menambah volume bongkar muat di Pelabuhan NPCT 1.
Simak Video: Pramono Anung Minta Maaf soal Macet Horor di Pelabuhan Tanjung Priok
