Padahal, sebelumnya, keluarga menolak saran tersebut dan lebih memilih pasrah kepada Tuhan. Salah seorang kerabat pasien, Nurhasan mengatakan, keluarga pasien bersedia berangkat ke Surabaya setelah didesak aparat desa dan bidan desa.
"Alhamdulillah atas kepedulian, dukungan dan bantuan dana dari warga, akhirnya keluarga pasien mau membawa bayi itu ke RSU dr Soetomo," kata Nurhasan saat dihubungi, Sabtu (3/9/2016).
Dia menyebutkan, untuk berangkat ke Surabaya dan biaya hidup di Surabaya, warga menyumbang dana total sebesar Rp 2,7 juta.
"Ada salah satu yayasan membantu Rp 1,7 juta dan sisanya berasal dari iuran warga setempat," ujar Nurhasan yang juga menemani keluarga pasien ke Surabaya itu.
Bayi tersebut tiba di RSU dr Soetomo sekitar pukul 01.30 WIB. Saat ini tengah menjalani perawatan intensif dengan menggunakan inkubator. Mengenai biaya, Nurhasan menjamin pengobatan hingga operasi gratis.
"Keluarga sudah mendapatkan layanan kesehatan gratis melalui SPM (Surat Pernyataan Miskin). Program ini selain berlaku untuk wilayah Jember, juga berlaku untuk pengobatan di seluruh rumah sakit milik Provinsi Jawa Timur. Itu sudah kesepakatan antara Pemkab Jember dan Pemprov Jatim," papar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi D DPRD Jember itu.
Dia berharap, bayi asal Dusun Bendorejo, Desa Karangrejo, Kecamatan Gumukmas itu bisa segera dioperasi dan mendapatkan lubang pada duburnya.
Sejak lahir Sabtu (27/8) pekan lalu, si bayi tidak bisa buang air besar. Selain itu, dinding perut bayi juga sangat tipis sehingga memerlukan tindakan medis yang lebih intensif. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini