Jasad Dewi ditemukan warga di aliran Sungai Brantas sekitar Bendungan Wlingi Raya Jegu, tersangkut di tanaman enceng gondok pagi tadi, pukul 08.15 WIB, Senin (29/8/2016).
Polisi yang menerima laporan warga langsung datang ke lokasi bersama petugas Puskesmas Sutojayan dan BPBD Kab Blitar. Selanjutnya jasad dipinggirkan dan dievakuasi ke Puskesmas Sutojayan.
"Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Sementara dari hasil kesaksian keluarga dan Kepala Desa Kaulon, kemungkinan korban nekat terjun ke sungai karena stres ditinggal kedua orang tuanya," papar Kapolsek Lodoyo Timur, AKP Sukadi.
Sementara menurut keterangan Sang Paman, Rudi (40), Devi tinggal dengan keluarganya sejak kedua orang tuanya meninggal. Dia dilaporkan ke Kepala Desa Kaulon, telah meninggalkan rumah pamannya sejak, Jumat (26/8) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
"Sejak empat hari lalu itu dia melihat-lihat baju almarhum orang tuanya. Saya tanya ada masalah apa, dijawab tidak ada apa-apa. Tapi mungkin dia tersinggung saat Lebaran kemarin ada beberapa saudara yang menasehatinya," cerita Rudi.
Kepala Desa Kaulon Jais (50) menceritakan, Devi ini tipe pendiam. Anak ini juga tidak mau lagi melanjutkan sekolah sejak kedua orang tuanya meninggal sekitar 4 tahun silam.
"Begitu pamannya lapor bahwa keponakannya hilang, kami bersama-sama mencari. Bahkan kemarin warga juga menggelar ritual tabuhan biar Devi cepat ditemukan," kata Jais kepada wartawan.
Dan pagi tadi Devi ditemukan namun dalam kondisi tidak bernyawa. Keluarga yang menerima kejadian ini sebagai musibah, menolak jasad Devi diotopsi. Mereka membawanya pulang ke rumah duka, untuk dimakamkan, menyusul kedua orangtuanya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini