"Saya sangat bangga. Mereka merupakan siswa pilihan yang mendapat kesempatan belajar di Negeri Tirai Bambu. Di Jawa hanya Kabupaten Pasuruan yang seperti ini. Ini bukti keseriusan pemerintah daerah terhadap peningkatan SDM," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Iswahyudi, Jumat (22/7/2016).
Iswahyudi mengakui angka Rp 24 juta per tahun masih minim. Pihaknya akan berupaya meningkatkan nominal uang yang diberikan kepada para mahasiswa agar cukup untuk keperluan hidup, membeli buku dan lainnya.
31 Mahasiswa ini berkuliah di sejumlah universitas terkemuka antara lain Nanjing University of Information Science and Technology dan Wuxi Institute of Technology. Ini merupakan tahun kedua mereka belajar di China.
"Semoga DPRD juga menyetujui. Para mahasiswa yang sekarang menjalani liburan musim panas akan saya ajak ke dewan untuk menyampaikan kebutuhan dan suka dukanya selama di China," tandas Iswahyudi.
Rencananya, dinas akan menyeleksi lagi 12 siswa berprestasi untuk mendapat beasiswa lagi ke China. Sementara itu, para mahasiswa mengaku mampu beradaptasi dengan budaya China meski pada awalnya mengalami kesulitan.
"Susah sekali untuk mencari tempe, lebih banyak masak sendiri. Karena kalau kita beli makanan yang sudah jadi lidah kita belum terbiasa," kata Rosalia Fitriana, salah satu mahasiswi.
Selebihnya, para mahasiswa ini mengaku kerasan. Apalagi mereka tidak mengalami kesulitan mencari tempat ibadah.
"Kami tergabung dalam komunitas Khusnul Khotimah, yakni perkumpulan mahasiswa muslim di China. Ada 3 masjid yang jaraknya juga dekat dan dapat kita jangkau sewaktu-waktu," tuntas Rosa. (fat/fat)











































