Tiga Tim ITS Siap Raih Hasil Terbaik di Ajang Internasional

Tiga Tim ITS Siap Raih Hasil Terbaik di Ajang Internasional

Imam Wahyudiyanta - detikNews
Kamis, 23 Jun 2016 20:59 WIB
Surabaya - Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) ingin agar tiga tim inovatifnya yang berlaga di ajang internasional mendapat hasil terbaik. Masing-masing tim telah bekerja keras untuk itu.

Tiga tim itu adalah tim Sapu Angin XI yang berlaga di ajang Shell Eco-Marathon (SEM) Drivers' World Championship 2016 di London, Inggris, tim Barunastra Roboboat yang berlaga di kompetisi roboboat internasional di Virginia, Amerika Serikat, dan tim Marine Solar Boat yang berlaga di Dutch Solar Challenge (DSC) 2016 di Amsterdam, Belanda.

"Persiapannya cukup keras. Selama berhari-hari tim telah melakukan pengujian," ujar Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana kepada wartawan usai melepas tiga tim tersebut di Gedung Rektorat ITS, Kamis (23/6/2016).

Untuk tim Sapu Angin, Joni berharap bisa menjadi juara meski lawan yang dihadapi tidak mudah yang berasal dari Eropa dan Amerika. Alasannya karena Sapu Angin telah teruji awal Maret lalu dan berhasil menjadi juara satu dalam ajang Shell Eco Marathon (SEM) Challenge Asia 2016 di Filipina.

"Kalau untuk Roboboat paling tidak dapat nomor tiga karena ini pertama kali ITS berlaga di sana," lanjut Joni.

Untuk Sapu Angin, dalam ajang yang diadakan kali pertama sejak 30 tahun diselenggarakannya SEM ini, para juara dari tiga benua, yakni Asia, Eropa, dan Amerika akan diadu. Tidak hanya pada konsumsi penggunaan bahan bakar yang irit, tapi juga diadu kecepatannya. Asia diwakili oleh lima tim, yakni dari Indonesia, Singapura dn Filipina. Dari Indonesia diwakili oleh tiga tim dari ITS, UI, dan UPI.

Untuk Roboboat, 2016. Dalam ajang ini, tim Barunastra dari Robotika ITS mengirim kapalnya yang diberi nama Nala-Evo Mark II. Kapal ini akan mewakili Indonesia bersama tim dari Universitas Indonesia (UI). Kapal itu pun dipersiapkan secara khusus sehingga memiliki kestabilan tinggi dan keunggulan dalam sistem elektronik.

Ketua tim, Darwin Setiyawan menjelaskan, kapal yang sebelumnya meraih Best Design ini telah menggunakan dua lambung atau biasa disebut catamaran. Spesifikasi catamaran sendiri lebih stabil berjalan di atas ombak dibandingkan monohull atau kapal berlambung satu.

"Inovasi dari bentuk lambung ini didesain dengan kestabilan tinggi sehingga bisa bermanuver lebih lincah," tutur mahasiswa jurusan Teknik Sistem Perkapalan (Siskal) ITS ini.

Selain itu, Darwin juga menerangkan, keunggulan kapal ini dibanding pesaing lain adalah sistem elektroniknya. Kapal ini menggunakan smartphone sebagai image processing. "Jadi kami menggunakan Android smartphone sebagai pengambilan citra warna sekaligus memproses data warna tersebut," ujarnya.

Selain image processing, smartphone juga difungsikan sebagai pelacak Global Positioning System (GPS) pada kapal. Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan kecepatan prosesor microcontroller yang sangat tinggi. "Kami menggunakan STM32F4, sehingga proses serta sistem kontrolnya bisa lebih cepat," jelasnya.

Selanjutnya, Darwin juga mengatakan kapalnya mampu dipantau secara real-time dari darat dengan menggunakan teknologi Wireless Fidelity (Wi-Fi).

Untuk Marine Solar Boat, tim ini siap membawa kapal tenaga surya bernama Jalapatih 2 dalam kompetisi DSC yang akan berlangsung selama delapan hari mulai 2 Juli mendatang. Kompetisi dua tahunan tersebut akan mempertemukan 39 peserta dari 11 negara. Berbekal pengalaman Jalapatih 1 yang juga pernah berlaga pada 2014 lalu, tim MSB menaruh harapan besar dapat menyumbang gelar juara untuk ITS tahun ini.

"Untuk lomba ini, tim kami sudah terbentuk sejak 2014. Berbagai persiapan telah kami lakukan. Kapalnya juga sudah dikirim ke Belanda sebulan lalu," jelas Humas tim MSB, Sekar AH.

Kapal yang dalam bahasa Jawa berarti penguasa perairan tersebut pun telah diuji coba sebanyak sepuluh kali. Sekar mengaku beberapa kendala sempat muncul dalam masa uji coba tersebut.

Joni sendiri berharap agar para tim bisa menjaga nama baik Indonesia dan ITS pada khususnya saat berlaga di luar negeri tersebut.

""Di pundak kalian nantinya tidak hanya membawa nama ITS tapi juga nama Indonesia. Begitu kalian keluar negara, kalian adalah duta dari bangsa Indonesia," tandas Joni. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.