Tradisi salat cepat di Pondok Pesantren Mambaul Hikam sendiri, dilakukan hanya untuk salat tarawih dan witir saja, Sedangkan untuk salat lima waktu, tetap seperti pada umumnya.
Setiap hari, masjid yang berada di lingkungan Pondok Pesantren tersebut, tidak pernah sepi dari ratusan jamaah yang ingin ikut salat tarawih. Tidak hanya jamaah dari sekitar pondok pesantren, namun jamaah dari desa-desa di sekitar pondok, juga memilih ikut melaksanakan salat terawih di masjid pondok pesantren Mambaul Hikam.
Para jamaah mengaku, selalu memilih mengikuti salat tarawih di pondok pesantren ini, selain karena cepat juga dapat menghemat waktu. Karena sholat teraweh di pondok pesantren ini dilakukan sangat cepat.
"Kita selalu salat tarawih di sini karena efisien waktu, sehingga misalkan kita ada keperluan lain tidak terganggu," ujar Hadi, jamaah dari desa Setempat, Rabu (8/6/2016)
"Kita juga percaya dan yakin, meski salat tarawih di sini sangat cepat namun tidak meninggalkan rukun atau syarat salat," tambah Moh Masroni, warga dari desa tetangga.
Sementara pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam, KH Dliya'uddin Azzamzammi mengatakan, tradisi salat tarawih cepat di pondoknya sudah berlangsung selama satu abad lebih, sejak kakeknya menjadi pengasuh Pondok Pesantren.
"Alasannya, saat itu banyak warga yang enggan ikut salat tarawih, karena siangnya bekerja sehingga badannya capek dan penat. Sehingga dengan teraweh cepat ini, membuat para jamaah menjadi tertarik untuk datang ke masjid dan ikut melaksanakan salat tarawih," terang KH Dliya'uddin Azzamzammi
Meski cepat, namun salat di Ponpes Mambaul Hikam ini, tidak mengurangi rukun atau syarat salat atau keluar dari syariat hukum islam.
"Karena tuma'ninah dalam sholat adalah, adanya waktu jeda untuk kita melafalkan Subhanallah baik secara lisan maupun dalam hati," tambah KH Dliya'uddin Azzamzammi.
Saat ini, Pondok Pesantren Salafiyah Mambaul Hikam mempunyai sekitar 1000 lebih santri putra-putri dari berbagai daerah. Bahkan dari luar Jawa, seperti Sumatra, Sulawesi, Kalimantan dan Lampung juga banyak.
"Kami mengenal Ponpes Mambaul Hikam ini dari internet dan juga dari dari tetangga. Kami sudah mondok di sini selama 3 Tahun ini,' ujar Sulaiman, salah satu santri dari Lampung.
Pondok Pesantren Mambaul Hikam berdiri sejak tahun 1901 oleh Alm KH Abdul Ghofur. Hingga saat ini, sudah 4 generasi yang menjadi pengasuh Ponpes Mambaul Hikam yang merupakan salah-satu Pondok Salafiyah terbesar di Kabupaten Blitar. (bdh/bdh)