Warga negara Tunisia itu adalah Bilal. Motif Bilal hendak membakar diri adalah sakit hati karena telah menjadi korban penipuan.
"Warga asing ini kan hendak menuju Bali. Dia berangkat dari Jakarta dengan menyewa sebuah mobil. Dia berangkat bersama istrinya" ujar Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya AKBP Donny Adityawarman kepada detikcom, Rabu (4/5/2016).
Setiba di Surabaya, baru diketahui jika mobil yang telah disewa ternyata merupakan mobil hasil curian. Pemilik mobil sendiri yang membuntuti dan menghentikan mobil yang membawa Bilal. Karena surat dan bukti kepemilikan kuat, maka mobil itu diambil oleh sang pemilik yang merupakan warga Surabaya.
Dari situ Bilal bingung. Dia merasa tertipu dan sakit hati. Yang membikin Bilal tambah pusing, barang bawaan dia yang banyak tergeletak begitu saja. Selain itu Bilal juga tidak tega dengan kondisi istrinya yang sedang hamil 9 bulan.
Merasa terlantar dan hendak mencari perhatian, pria 30 tahun itu lalu membeli bensin eceran di dekat Jembatan Merah. Dia lalu berlari ke jalan di seberang Polrestabes Surabaya. Di situ dia berteriak-teriak untuk menarik perhatian. Pria keturunan Tunisia-Prancis itu lalu menyiramkan separuh bensin ke tubuhnya.
Apa yang dilakukan Bilal pada Selasa (3/5/2016) malam sekitar pukul 11.00 WIB itu menarik perhatian warga dan petugas piket Polrestabes Surabaya. Donny yang kebetulan masih ada di kantor segera mendekat dan melakukan negosiasi.
"Saya melihat pria itu masih bisa diajak ngomong. Psikologinya mengatakan itu. Makanya saya mencoba mengajak dia berbicara," ujar Donny.
Di lokasi sendiri sudah ada satu unit mobil PMK dan personel yang stand by sambil membawa pentungan. Tetapi dengan sabar Donny mencoba mengajak Bilal berbicara. Dari cerita yang dipaparkan Bilal, Donny tahu jika Bilal adalah korban. Dan satu sebab lain yang membuat Bilal berpikir pendek adalah ia telah membayar uang sebesar Rp 8 juta yang digunakannya untuk menyewa mobil selama satu bulan.
"Komunikasi kami menggunakan bahasa Inggris karena dia hanya bisa sedikit Bahasa Indonesia. Untung dia nggak pakai Bahasa Arab karena saya tak bisa," kelakar Donny.
Setelah dirayu bahwa masalahnya akan bisa dibantu, Bilal mulai melunak. Tetapi Bilal ingin bertemu dengan Kapolrestabes Surabaya. Permintaan itu dituruti dan Bilal segera menyerahkan botol berisi setengah bensin di dalamnya serta korek api yang dibawanya.
Bilal akhirnya dibantu menuju ke Bali dengan menumpangkan dia menggunakan travel. Sebenarnya Bilal ingin naik pesawat menuju Bali. Tetapi karene kondisi istrinya yang hamil tua, maka disepakati bahwa travel atau perjalanan darat adalah solusinya.
"Dia memang sengaja pergi ke Bali karena ingin anaknya lahir di sana. Dia sudah menyiapkan semuanya mulai dari tempat tinggal dan rumah sakit," tandas Donny. (iwd/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini