Peristiwa itu bermua saat Heru dan temannya, Rulis, sedang berolahraga di tepi rel kereta api ganda yang melintas di desa tersebut. Dia diminta korban untuk mengambil foto selfie di dekat rel KA dengan kamera handphone. Saat itu Rulis sudah mengingatkan korban untuk tidak dekat-dekat rel KA. Namun, peringatan Rulis seakan tak didengar korban hingga akhirnya korban pun tersambar KA.
"Saya sdh ingatkan dia. Awas jangan dekat dekat rel, ada kereta," kata Rulis di lokasi, Sabtu (30/4/2016).
Usai mengingatkan korban,tiba-tiba dari arah barat melaju KA cepat jurusan Jakarta Surabaya sehingga korban tersambar kereta dan tubuhnya terlempar mengenai Rulis. Saat itu, jelas Rulis, dirinya sudah berteriak meminta tolong warga tapi tidak ada yang mendengar sehingga Rulis mengangkat sendiri tubuh korban ke pinggir jalan.
"Saya teriak meminta tolong tapi tidak ada yang mendengar, akhirnya saya angkat sendiri jasadnya," terang Rulis dengan wajah sedih kehilangan temannya.
Sementara polisi dari Polsek Babat yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan evakuasi korban dibantu oleh warga sekitar. Korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi dan visum. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini