BNP2TKI Kirim Ustad ke Luar Negeri Waspadai Rekrutmen ISIS

BNP2TKI Kirim Ustad ke Luar Negeri Waspadai Rekrutmen ISIS

Yakub Mulyono - detikNews
Minggu, 20 Mar 2016 16:10 WIB
Foto: Yakub Mulyono
Jember - Mewaspadai perekrutan anggota radikal ISIS, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengirim ustad untuk berceramah di luar negeri.

Hal ini disampaikan Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, di sela kehadirannya dalam acara Konferensi Cabang Gerakan Pemuda Ansor (Konfercab GP Ansor) Jember, Minggu (20/3/2016).

"Sebelumnya, sudah ada dua TKI kita yang diindikasikan masuk ke dalam gerakan teroris di Korea. Untuk mengantisipasi itu terjadi, maka kami kirimkan ustad dari Indonesia untuk berceramah kepada TKI di sana (luar negeri)," kata Nusron.

Dia menjelaskan, BNP2TKI saat ini memantau dan mewaspadai ancaman penyebaran gerakan radikal kepada TKI. Pasalnya, berdasarkan laporan, ada banyak TKI di Hongkong dan Taiwan saat ini sudah memakai atribut mengarah pada paham radikal. Hal ini dikhawatirkan akan berujung pada masuknya TKI dalam gerakan ISIS.

"Para TKI itu berangkat kan salah satunya untuk menghilangkan stres (depresi). Sesampai di sana, langsung mendengarkan jeramah ajaran tersebut. Hal itu yang berbahaya untuk mereka dan perlu kita antisipasi," jelas Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) GP Ansor tersebut.

Menurut Nusron, ada beberapa negara yang rawan menjadikan TKI sebagai pengikut organisasi ISIS, diantaranya Korea Selatan, Jepang, Taiwan dan Hongkong. Bahkan, Nusron justru menyebut, TKI di Arab Saudi masih dalam kategori aman terjaring ajaran radikal tersebut.

"Di negara-negara Asia Pasifik itu kebanyakan merupakan negara demokratis. Sehingga, ajaran apa saja leluasa untuk berkembang. Sedangkan di Arab Saudi, TKW tidak diperbolehkan keluar rumah dan untuk laki – laki sibuk dengan pekerjaannya. Sehingga sulit untuk terjaring ajaran radikal," ujarnya.

Oleh sebab itu, Nusron menegaskan, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan dan pemantauan kepara para TKI. Dia berharap, para TKI yang bekerja di luar negeri terbebas dari rekrutmen organisasi ISIS. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.