Koarmatim: TNI AL Tak Terlibat Dalam Konflik Perpenas, Semua itu Oknum

Koarmatim: TNI AL Tak Terlibat Dalam Konflik Perpenas, Semua itu Oknum

Ardian Fanani - detikNews
Rabu, 16 Mar 2016 02:24 WIB
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) angkat bicara terkait dengan pelantikan salah satu anggotanya, Kolonel Marinir Dr. Sihar Simanullang, S.H.,M.A.P, sebagai Rektor di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi. Koarmatim membantah terlibat dalam konflik Perpenas di Banyuwangi.

Sementara, beberapa orang yang terlibat disana merupakan oknum. Hingga saat ini, Koarmatim masih belum menerima usulan permohonan ijin dari Sihar untuk maju sebagai Rektor Untag Banyuwangi.

"Kami belum mengetahui adanya surat masuk yang bersangkutan (Kolonel Marinir Sihar Simanullang) untuk dilantik menjadi rektor," ujar Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman, saat dihubungi sejumlah wartawan via seluler, Selasa (15/3/2016).

Menurutnya, anggota TNI aktif sah-sah saja menjadi rektor, asalkan ada ijin dari atasan. Untuk pemberi ijin , kata Maman, merupakan wewenang dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal).

"Wewenang jika menjadi Rektor itu ijinnya harus dari Kasal. Kecuali hanya menjadi dosen," pungkasnya.

Sementara itu, terkait dengan aksi sweeping yang diduga dilakukan oknum TNI AL, dibantah oleh Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan. Menurutnya, oknum yang mengaku TNI AL tersebut sudah pensiun dua bulan lalu dari salah satu pelatih di pusat latihan Karangtekok, Situbondo.

"Pak Yani yang datang ke Kampus Untag itu bukan anggota TNI AL. Dia sudah pensiun, sementara lima lainnya kami tidak mengenal," ujarnya kepada detikcom.

Wahyu mengaku, tidak ada satupun anggota TNI AL di Banyuwangi yang terlibat dalam konflik Perpenas Banyuwangi.

"Sempat sebelum rencana pelantikan ada yang mau audiensi dengan saya dua kali. Namun semua saya tolak. Kami tak ingin dilibatkan dalam konflik ini," pungkasnya. (iwd/iwd)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.