"Kita akui edukasi mengenai sanitasi ini perlu terus kita gencarkan selain pembangunan MCK Komunal atau maupun IPAL Komunal yang sudah ada. Saat ini masih ada 3.746 Kepala Keluarga (KK) yang belum terlayani atau belum menggunakan MCK yang layak," kata Kabid Cipta Karya pada Dinas PU Bina Marga Kota Pasuruan, Gustap Purwoko, Selasa (8/3/2016).
Gustap menambahkan, pada tahun 2020, dengan perkiraan penduduk Kota Pasuruan mencapai 29.307 jiwa, akan ada 8.941 KK yang tidak terlayani MCK layak. Saat ini, kata dia, dengan jumlah penduduk sekitar 211.000 jiwa ada 3.746 buang hajat di sungai, tambak maupun di pantai.
"Tahun ini kami akan membangun sedikitnya 4 unit septic tank komunal di setiap kelurahan untuk 10 kelurahan dimana setiap unit akan dipergunakan 4-7 KK. Di 10 kelurahan tersebut memang hanya sebagian saja yang belum terlayani MCK layak," jelasnya.
10 Kelurahan sasaran yakni Mayangan, Krapyakrejo, Tembokrejo, Purutrejo, Blandongan, Gentong, Purworejo, Gadingrejo, Kebunagung, Ngemplakrejo.
Selain, septic tank komunal, juga akan dibangun dua instalasi air bersih di dua kelurahan di Kelurahan Ngemplakrejo dan Panggungrejo. Untuk air bersih akan bekerjasama dengan PDAM dengan pola master meter, dimana untuk 100 KK hanya memakai satu meter induk.
"Dananya dari Dana Alokasi Umum (DAU) 2016," jelas Gustap.
Gustap menegaskan bahwa masalah sanitasi di Kota Pasuruan merupakan masalah mentalitas. Oleh karena itu pihaknya akan melibatkan NGO USAID-Iwins untuk melakukan edukasi kepada warga di kelurahan sasaran.
"Bagaimanapun juga edukasi ini sangat penting. Kami berharap dengan edukasi masif banyak warga yang punya kesadaran sendiri untuk membangun WC dan septic tank sendiri," pungkasnya.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini