KPAI Minta Ponpes di Jombang Evaluasi Pola Pengamanan

13 Santri Aniaya Temannya

KPAI Minta Ponpes di Jombang Evaluasi Pola Pengamanan

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 04 Mar 2016 16:50 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Jombang - Kasus tewasnya Abdullah Muzakka Yahya (15), santri Ponpes Darul Ulum (DU), Peterongan, Jombang memaksa Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turun gunung, Jumat (4/3/2016).

Mereka mendesak agar pihak pesantren mengevaluasi pola pengamanan pondok yang dianggap masih lemah. Kedatangan perwakilan KPAI, Lutfi Khumaidi Asisten Bidang Pendidikan dan Ridwan bidang Keagamaan dan Budaya disambut Rochmatul Akbar atau Gus Bang, bidang Keamanan dan Ketertiban Ponpes DU. Mereka menggelar pertemuan tertutup di kediaman Gus Bang.

Usai pertemuan, Lutfi mengatakan, maksud kedatangannya kali ini untuk memantau penangan kasus pengeroyokan oleh 13 santri yang menewaskan Abdullah, santri asal Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember, Sabtu (27/2).

Menurut dia, terjadinya aksi pengeroyokan di dalam asrama santri menunjukkan jika Ponpes DU kecolongan. Dia meminta agar pihak pesantren segera mengevaluasi pola pengamanan di dalam lingkungan pondok agar kejadian serupa tak terulang.

"Ponpes harus meningkatkan pengawasan, salah satunya dengan memperhatikan rasio pendamping kamar. Karena waktu kejadian pengroyokan ananda AMY (korban) tidak ada pengawasan di kamar. Saat itu sedang ada pengajian, nah di salah satu kamar sedang tertutup dan gelap dan ternyata sedang ada aktivitas pengroyokan," kata Lutfi kepada wartawan.

Di samping itu, lanjut Lutfi, pihaknya juga ingin memastikan bahwa hak para pelaku sebagai anak tidak terabaikan. Pasalnya, 10 dari 13 pelaku masih berusia di bawah umur.

"Harapan kami, hak-hak anak tidak terabaikan. Para tersangka tetap memperoleh hak pendidikannya," ujarnya.

Sementara Gus Bang menegaskan, pihak pesantren tak akan lepas tangan terhadap nasib para santri yang menjadi tersangka.

"Kita memang menindak tegas belasan santri yang melakukan pengroyokan. Tujuannya agar tidak ditiru oleh santri lain. Meski begitu kita siap melakukan pendampingan jika diperlukan," tegasnya.

Kasus pengeroyokan yang menewaskan Abdullah terungkap berkat laporan keluarga korban ke Polsek Kencong. Berdasarkan hasil otopsi RSUD Jember, santri Ponpes DU itu mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya.

Berbekal fakta tersebut, Polres Jombang menangkap 13 orang pelakunya. 12 orang pelaku merupakan santri Ponpes DU. Sementara seorang pelaku lainnya dari pondok lain di Jombang.

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.