Ini Rompi Anti Peluru yang Didesain Polres Probolinggo

Ini Rompi Anti Peluru yang Didesain Polres Probolinggo

M Rofiq - detikNews
Sabtu, 06 Feb 2016 13:24 WIB
Foto: M Rofiq
Probolinggo - Satlantas Polres Probolinggo mendesain dan membuat rompi anti peluru. Bila biasanya polisi dilengkapi rompi yang beli di luar daerah, Polres Probolinggo memilih merancang sendiri. Rompi berlapis baja, dibuat lebih kuat dan lapisan bajanya lebih tebal.

Rompi anti peluru alias Brigandine, baja tanpa lengan, berlapis jaket yang dirangkainya terdiri dari besi persegi panjang kecil atau pelat baja terpaku ke strip kulit. Plat bajanya dibuat dengan tebal 3 milimeter. Sedangkan nilon balistik adalah kain standar yang digunakan untuk rompi anti peluru. Ini sengaja dipesan khusus, dengan ketebalan nilon super khusus.

Rompi anti peluru ringan modern khusus dirancang melindungi organ vital pemakainya, dari cidera yang disebabkan proyektil senjata api. Inisiatif  merakit rompi anti peluru sendiri ini muncul sejak tragedi ledakan bom di Jakarta, beberapa waktu lalu oleh teroris.

"Rompi anti peluru selama ini tidak sepenuhnya aman dari dampak peluru, hanya pelindung di bagian dada dan punggung saja. Nah kami buat rompi ini untuk melindungi dada dan punggung, dengan lapisan bajanya lebih tebal dari biasanya," kata Kasat Lantas Polres Probolinggo, AKP Hudi Arif, Sabtu (6/2/2016).

Dia menjelaskan, hari ini pihaknya mencoba rompi itu dengan dipasang di patung dan pohon pisang.

"Setelah siap, rompi itu ditembak anggota menggunakan pistol dan proyektil asli. Dengan jarak sejauh 15-20 meter dan jarak dekat 3-5 meter, hasilnya cukup memuaskan," ujar AKP Hudi di sela-sela percobaan penembakan rompi anti peluru yang dirangkainya.

Sementara Kapolres Probolinggo AKBP Iwan Setyawan, mengatakan rompi anti peluru dikhususkan ke petugas satlantas. Sebab petugas satlantas sasaran empuk kelompok yang berniat untuk melakukan aksi teror terhadap polisi. Apalagi, petugas ini mudah ditemukan di pos-pos jalan protokol dan mudah menyerang anggota satlantas.

"Satlantas adalah terget utama oleh kelompok radikal yang hendak meyerang di berbagai daerah. Dari itu kami memberikan rompi anti peluru kepada anggota satlantas. Dan itu akan digunakan saat melakukan tugasnya di lapangan," ujar Kapolres Iwan.

Kapolres mengaku rompi hitam bermotif strip yellow lemon fosfor ini diberikan ke seluruh anggota lalu lintas, berjumlah 72 personel satlantas, 24 personel timsus lapangan. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.