"Kami akan terus melakukan pendataan. Karena bisa saja jumlah ini akan terus meningkat," kata M. Imron, Jumat (5/2/2016).
Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso ini menambahkan, peningkatan jumlah pasien terjadi sejak 1 Februari lalu, jumlahnya mencapai hingga hampir 100 persen dari sebelumnya.
"Sebenarnya wabah chikungunya ini sudah mulai terdeteksi sejak akhir akhir Desember lalu. Tapi beberapa hari terakhir peningkatannya memang cukup tinggi," terang Imron.
Pantauan detikcom, selain dirawat inap dipPuskesmas setempat, penyakit yang disebabkan nyamuk ini juga menjalani rawat jalan di rumah.
Pihak Dinas Kesehatan Bondowoso juga sudah melakukan fogging atau pengasapan di desa-desa tersebut. Hal itu dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir penularan.
Penyebab penyakit chikungunya adalah sejenis virus, yaitu alphavirus yang ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue.
Gejala utama penyakit chikungunya adalah tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian. Bahkan, salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang-tulang. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini