"Kami tadi juga menyampaikan kepada keluarga untuk tabah untuk tenang dan selalu berdoa," kata Miseri Efendi, Wakil ketua DPRD Ponorogo, Senin (1/2/2016).
Miseri mengaku, kedatangan rombongannya sekaligus manyampaikan hasil pertemuan Komisi A DPRD dengan Kementerian Luar Negeri.
"Setelah hari Senin keluarga datang ke kami ke DPRD, hari Selasa langsung kami terbang ke Jakarta. Rabu diterima kementerian dan Kamis-nya mereka kita undang untuk hadir di Ponorogo menindaklanjuti terkait dengan kehadiran kami di kementerian," tambahnya.
Tidak hanya itu, pihak DPRD juga berjanji akan memberikan upaya pendampingan secara hukum. Usai berbincang dan menyampaikan maksud kedatangannya, rombongan anggota dewan ini kemudian berdoa bersama dengan keluarga Rita Krisdayati.
"Dengan berdoa semoga Mbak Rita bisa terbebas dari semua ancaman hukuman dan tentunya di luar itu berikhtiar," tutup Miseri.
Rita Krisdayati, TKW asal Ponorogo terancam hukuman gantung di Malaysia lantaran terjerat kasus narkoba. Ibunya, Poniyati, anaknya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Hongkong sejak 2010 hanyalah korban dari jaringan narkoba sindikat internasional.
Cerita pilu Rita Krisdayanti, menurut Poniyati, bermula saat anaknya berkenalan dengan teman dan mengajaknya berbisnis kain sutera. Rita kemudian disuruh temannya untuk mengambil barang di India.
Setelah dari India, Rita meneruskan perjalanan dengan transit di Malaysia. Saat keluar dari pemeriksaan di bandara inilah Rita langsung diamankan Kepolisian Diraja Malaysia lantaran dari pemeriksaan barang bawaan Rita ditemukan narkoba jenis sabu-sabu seberat 4 kg. (fat/fat)