Penonaktifan kampus ini membuat mahasiswa dan orangtua khawatir dengan ijazah dan legalitas kampus. Pengunduran ini dilakukan bersamaan dengan ribuan mahasiswa UNP melakukan aksi damai dengan bentuk mimbar bebas di halaman kampus, Rabu (12/8/2015).
Dalam mimbar bebas itu tampak sejumlah mahasiswa membawa spanduk bertuliskan: "Bongkar mafia pendidikan","Basmi hama nepotisme di struktural kampus" dan masih banyak lagi.
Mahasiswa menuntut pertanggungjawaban Ketua Rektor Samari selama ini. "Samari kesini, jelaskan kepada kami apa maksud Anda dan mana tanggung jawabmu Samari," teriak mahasiswa.
Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi-PGRI Kediri (YPLP PT-PGRI) Kediri, Prof Sugiono prihatin dengan kondisi kampus dan membenarkan perihal mundurnya rektor UNP.
"UNP sedang sakit dan rekom dari DIKTI, rektor agar diganti dan membentuk tim penyehatan dan penyelematan kampus dari berbagai unsur di UNP," kata Sugiono kepada wartawan di lokasi.
Selama ini Dikti, Kopertis bahkan Menteri Riset Dan Teknologi Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir memberikan masukan, saran dan peringatan terkait status UNP yang non aktif. Akibatnya, rasio mahasiswa dan dosen pengajar tidak sesuai dengan aturan.
"Kami optimis dan Dikti memberi target 2 minggu UNP akan pulih dari sakitnya, yang penting langkah paling penting Pak Samari sudah mundur dan kampus ditata kembali," imbuh Sugiono.
Dari sejumlah Prodi di UNP, ada 6 Prodi yang bermasalah di DIKTI akibat rasio jumlah mahasiswa dandDosen yang tidak sebanding. Yakni Penjaskes, PG Paud, Bimbingan dan Konseling, akuntansi, manajemen dan PG SD. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini