"Ya permintaan maaf, saya terima. Tapi secara kelembagaan (DPRD Surabaya) tidak mau dinjak-injak oknum Satpol PP. Banyak dukungan masyarakat secara pribadi ke saya untuk terus maju membela kebenaran," ujar Titin sapaan akrab Agustin Poliana saat dengar pendapat di ruang rapat Komisi A DPRD Surabaya, Selasa (19/5/2015).
Anggota DPRD Surabaya 4 periode ini juga menegaskan akan tetap maju menegakkan kebenaran. "Saat tahun 1998 saya dipukuli tentara saja saya tetap maju. Apalagi sekarang, jangan sampai kebenaran diinjak-injak," tegasnya.
Dalam dengar pendapat Titin juga mengelak jika dirinya dikatakan memukul mukul truk satpol. "Saya cari komandan regunya, tidak ada saya gebrak truk, kurang kerjaan saya gebrak-gebrak truk," ungkap dia.
Ia juga mengaku, pangkal lengan kanannya susah digerakkan karena uratnya bengkak tidak mengetahui pasti kejadiannya.
"Saya tidak tahu apa yang dilakukan, semua reflek, urat saya bengkak. Saya membela diri dan mereka menarik saya untuk naik ke atas truk," pungkas Titin. (Zainal Effendi/Budi Hartadi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini