"Kematian disebabkan pukulan benda keras yang tak beraturan dan dilakukan dengan kekuatan yang kuat. Sehingga menyebabkan peradangan dan patah yang luas pada bagian kepala yang menyebabkan pendarahan di bawah selaput otak," ujar dokter forensik RSUD Blambangan, Banyuwangi dr. Solahudin pada wartawan Selasa (17/2/2015).
Sementara Kapolsek Srono AKP Heri Subagyo menambahkan, penelusuran polisi menyebutkan jika Puryanti yang merupakan warga Curahkrakal, Desa Tambakrejo, Muncar, sebelum ditemukan tewas korban sempat bermalam di hotel di daerah Srono. Korban yang pernah menjadi TKW Taiwan ini juga sempat meninggalkan KTP di hotel tersebut.
"Menginap semalam dan meninggalkan hotel dalam kondisi kamar tidak terkunci, sudah tidak ada apa-apa di kamar. Tapi KTP nya masih ditinggalkan disana," imbuh Kapolsek Srono.
Sejumlah barang bukti di lokasi penemuan mayat, imbuh AKP Heri, seperti jam tangan, sandal dan sebuah bongkahan batu yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa korban saat ini diamankan oleh polisi. Hingga kini pihaknya masih melakukan pendalaman dengan memeriksa beberapa saksi.
"Kita masih lakukan pemeriksaan ke beberapa saksi baik di TKP penemuan mayat dan di hotel tempatnya bermalam," pungkasnya.
Sesosok mayat wanita hamil tanpa identitas ditemukan warga bersimbah darah di pinggiran sungai Desa Sukamaju, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Sontak penemuan mayat ini gegerkan warga. Sebab, mayat wanita diduga usia 25 tahunan ini selain hamil sekitar 7 bulan, wajahnya rusak dan ada pukulan keras di kepala bagian belakang.
Ciri korban saat ditemukan, memakai baju oranye, berjaket hitam kombinasi merah dan memakai celana jeans hitam. Selain itu ciri fisik yang bisa dikenali yakni korban berambut ikal sepanjang bahu, kulit kuning langsat dan tinggi sekitar 150 cm.
(fat/fat)