Hasilnya, banyak ditemukan kejanggalan dalam kasus tersebut. Diantaranya matinya dua kamera CCTV dan ditinggalnya pos penjagaan oleh petugas keamanan KBS.
"Kan aneh, tiba-tiba kamera CCTV mati saat kejadian dan sekarang normal lagi," ungkap Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto kepada detikcom, Rabu (11/2/2015).
Selain kamera CCTV mati, tidak ada penjaga di pos pengamanan yang lokasinya sangat dekat dengan kandang Jalak Bali yang hilang.
"Lokasi pos itu tepat bersebelahan dengan kandang. Kalau saat kejadian tidak ditinggal penjaganya yang beralasan basah kuyup kena air hujan, pasti tidak akan ada kejadian seperti ini," ungkap mantan Camat Rungkut ini.
Hasil investigasi tersebut akan Irvan laporkan ke pemkot dan kepolisian sebagai bahan tambahan penyelidikan.
Untuk mengantisipasi, Irvan juga menambah anggotanya untuk membantu penjagaan di beberapa kandang binatang langka yang dianggap rawan.
"Semalam sudah saya perintahkan anggota untuk ditambah menjaga beberapa kandang lainnya yang kami anggap rawan tangan jahat," tegas dia.
Irvan yang juga pernah menjabat Lurah Prada Kalikendal ini juga menyayangkan sikap manajemen KBS yang tidak mengkoneksikan CCTV didalam KBS dengan Pemkot.
"Kemarin saat penyidik dan Kominfo datang ke KBS untuk memutar rekaman CCTV tidak bisa karena kuncinya dibawa salah satu manajemen KBS yang mempunyai hak penuh atas ruangan CCTV tersebut," pungkas dia.
(ze/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini