Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Juanda, Kolonel Laut (P) Dadun Kohar mengungkapkan penutupan tersebut karena ada laporan seorang pilot. "Tadi ada komplain dari pilot pukul 10.55 Wib, kalau tidak salah. Dia (pilot) komplain kalau ada landasan yang terkelupas," ungkap Dadun di Terminal 1 Bandara Juanda, Senin (19/1/2015).
Atas dasar tersebut, Dadun langsung meminta kepada petugas melakukan pengecekan. "Setelah dicek ternyata memang betul dan akhirnya kita rapat dan saya putuskan tutup," imbuhnya.
Keputusan tersebut, kata Dadun, diambil atas dasar keselamatan. "Kita tutup tidak lain karena atas dasar keselamatan yang di atas segala-segalanya. Wong saya kalau mau terbang kena kerikil saja terasa kok," pungkas Dadun.
Penutupan dilakukan pada pukul 11.00 WIB hingga 15.00 WIB. Puluhan pesawat batal berangkat dan tak bisa landing. Pada pukul 15.30 WIB, penerbangan mulai normal.
Penutupan tersebut membuat kalang kabut para pilot. Seperti pilot Dwi Harso Shah yang berangkat dari Lombok. Seharusnya, ia landing pada pukul 11.30 WIB, tapi karena bandara ditutup ia diminta mendarat di Ngurah Rai Denpasar.
"Kocar-kacir. Banyak teman pilot yang bingung, kalang kabut," katanya kepada detikcom melalui ponsel. Saat dihubungi sekitar pukul 15.23 WIB, Dwi Harso tengah berada di Denpasar. Tak lama kemudian, ia mengabarkan diizinkan terbang ke Surabaya karena Juanda sudah dibuka.
(ze/try)