Meski menggunakan peralatan sederhana, setiap warga bisa membawa pulang hingga 10 Kg ikan segar. Sejak pagi buta, ratusan warga berdatangan ke pintu air Sungai Emblok di Desa Budug.
Tak hanya warga sekitar, para pencari ikan juga berdatangan dari sejumlah daerah di Mojokerto dan Jombang. Para pemuda dan pria dewasa menceburkan diri ke sungai, sedangkan anak-anak dan ibu-ibu menyaksikan panen ikan ini dari bantaran sungai.
Salah seorang warga, Imam Syafii (32) mengaku mencari ikan sejak pukul 04.00 Wib. Pria asal Desa Bicak, Kecamatan Trowulan, Mojokerto ini hanya mengandalkan samber untuk menangkap ikan, yakni sebuah jaring dengan kerangka dari bambu bergagang panjang.
Tanpa susah payah, pria yang sehari-sehari bekerja di proyek ini hanya beridiri di tepi sungai sembari meletakkan sambernya melawan aliran sungai. Dari 12 pintu air sungai Emblok, dua diantaranya dalam kondisi terbuka, sehingga ikan-ikan dengan berbagai ukuran yang terbawa arus sungai pun tersangkut di jaring Imam.
"Kalau air sungai surut, ikan-ikan jadi mudah ditangkap, ini baru dapat sekitar 5 Kg, ada ikan Mujaer, ikan lele, ikan gabus, nanti hasil tangkapan untuk dimasak sendiri," ucap Imam kepada detikcom di lokasi.
Selain menggunakan samber, tak sedikit warga yang menggunakan jala. Surutnya air sungai Emblok juga membuat warga leluasa menangkap ikan dengan tangan kosong. Bahkan ada pula yang menggunakan jaring dan setrum dari acu (aki) untuk melumpuhkan ikan-ikan sungai.
Seperti yang diungkapkan pencari ikan lainnya, Nurkholis (30). Pria asal Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Jombang ini rela menempuk perjalanan selama 1 jam untuk mencari ikan di Sungai Emblok.
Hasilnya cukup lumayan. Dengan menggunakan jala berukuran 3 x 3 meter, bapak satu anak ini mampu menangkap hingga sekitar 10 Kg ikan sungai dengan berbagai ukuran.
"Ikan buat makan sendiri, sebagian lagi dijual, terutama yang ikan Mujaer dan ikan Gabus kalau dijual cepat laku," tuturnya sembari menunjukkan ikan hasil tangkapannya.
Namun demikian, menurut Nurkholis, jumlah ikan tak sebanyak tahun lalu. "Kalau tahun lalu lebih banyak ikannya, hasil tangkapan dua kali lipat tahun ini," pungkasnya.
Kedatangan ratusan pencari ikan ini juga membawa berkah bagi sejumlah pedagang makanan, minuman dan rokok. Mereka membuka warung dadakan di sekitar pintu air Budug. Para pencari ikan yang haus dan lapar pun menyambangi warung mereka.
(fat/fat)