Hal itu disampaikan ulama yang akrab disapa Gus Solah ini dalam acara silaturrahmi antara Kapolda Jatim, Irjen Pol Anas Yusuf dengan para kiai dan tokoh masyarakat se Jatim di gedung KH M Yusuf Hasyim, Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng, Jombang, Senin (10/11/2014).
"Saya pikir masih banyak tokoh-tokoh NU yang layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, seperti Mbah Bisri (KH Bisyri Sansuri), Kiai As'ad Samsul Arifin, Kiai Ahmad Sidik yang menyusun dokumen hubungan antara Islam dengan Pancasila yang merupakan alumni pesantren Tebu Ireng," ucap Gus Solah dalam sambutannya.
Selain nama-nama tersebut, Gus Solah juga menyebut nama mantan Presiden RI yang juga kakak kandungnya, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. "Saya pikir Gus Dur juga layak jadi pahlawan nasional, dan masih banyak lagi," ucap Gus Solah.
Menurutnya, pemerintah masih kurang menghargai jasa-jasa pahlawan bangsa. "Tentunya mereka (tokoh NU) tidak berharap atas gelar kepahlawanan itu, tapi saya pikir negaralah yang harus pandai membaca dan menghargai jasa para pahlawannya," tandasnya.
Sejauh ini, pemerintah telah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 3 tokoh NU asal Jombang. Gelar Pahlawan Nasional terbaru dianugerahkan kepada almarhum KH Wahab Chasbullah, yang merupakan salah seorang pendiri NU. Pada tahun 1963 silam, gelar Pahlawan Nasional juga diterima tokoh NU, yakni KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim.
(bdh/bdh)