Hal tersebut terlihat dari kotornya Sungai Kebun Deje di Desa Sawah Mulya Kecamatan Sangkapura. Sungai kecil tersebut penuh dengan sampah yang dibuang warga sekitar. Apakah pihak kecamatan tidak melihat hal tersebut.
"Memang warga Desa Sawah Mulya membuang sampah di sungai itu," ujar Camat Sangkapura Abdul Adim saat dihubungi detikcom, Jumat (31/10/2014).
Adim secara tak sungkan mengakui kebiasaan buruk tersebut. Bahkan kebiasaan buruk itu sudah ada semenjak ia belum menjabat sebagai Camat Sangkapura. Adim mengatakan kebiasaan buruk itu ada sejak Desa Sawah Mulya mengalami lonjakan penduduk.
"Kawasan tersebut sudah menjadi kota, penduduknya sudah banyak," lanjut Adim.
Dulu, tambah Adim, warga bisa mengelola sampahnya sendiri. Mereka membuang sampah di depan rumah dan membakarnya hingga tak bersisa. Tetapi saat ini warga sudah enggan mengelola sampahnya sendiri dan memilih jalan pintas membuang sampah ke sungai.
"Kami tidak mengabaikan kebiasaan buruk itu. Kami saat ini sedang berupaya mencari lahan untuk dijadikan lokasi pembuangan akhir. Masalahnya, sampai sekarang kami belum nemu," keluh Adim.
Adim menambahkan, sampah-sampah tersebut memang menjadi pemandangan yang buruk di saat musim kemarau. Tetapi saat musim penghujan, sampah-sampah itu hilang tersapu derasnya air hujan.
"Memang hilang, tetapi tetap saja sampah itu mengotori lautan," tandas Adim.
Bawean memang tengah dan terus menggiatkan kawasannya sebagai obyek tujuan wisata khususnya eco wisata. 24 Oktober 2014 kemarin diadakan ekspedisi Pulau Bawean dengan acara utama membentangkan bendera merah putih dan batik di bawah laut.
Ada pula kegiatan snorkeling di Pulau Cina yang dilakukan oleh puluhan peserta. Bahkan para peserta mengklaim bahwa keindahan bawah laut Pulau Cina adalah yang terbaik di Jawa Timur.
Sejumlah obyek wisata yang bisa dikunjungi di Pulau Bawean adalah Tanjung Gaang, Danau Kastoba, Pulau Gili, Pulau Noko, Penangkaran Rusa Bawean, Air Terjun Laccar, dan lain sebagainya.
(iwd/fat)