Para pelajar itu berasal dari sekolah menengah atas se-Malang Raya, mereka didampingi Perum Jasa Tirta I sebagai pihak pengelola DAS Brantas. Aksi ini diharapkan mampu melindungi kualitas air dengan memungut sampah yang mengalir di aliran sungai.
Beberapa sampah, baik sampah plastik, bangkai hewan seperti ayam, belatung, dan meme ditemukan oleh para siswa menggunakan jaring.
"Kami mengajak pelajar agar peduli dan menjaga kualitas lingkungan. Terutama sungai Brantas," ujar Kepala Bagian Lingkungan Perum Jasa Tirta 1 Inni Dian Rohani di sela kegiatan, Jumat (3/10/2014).
Berdasar pantauan Perum Jasa Tirta, kualitas air di hulu sungai Brantas mulai Kota Batu sampai Kota dan Kabupaten Malang masih relatif bagus. Sementara di daerah tengah hilir hulur menunjukkan kualitas air sungai Brantas tercemar.
Sumber pencemaran, lanjut Inni Dian, disebabkan karena limbah industri dan akibat pencemaran limbah domestik rumah tangga. Pemantauan kualitas air serupa juga dilakukan di Jombang dan Madiun.
Para pelajar dilatih untuk peka terhadap lingkungan, lantaran sejumlah bangunan sekolah dekat dengan aliran sungai. "Kami juga sosialisasikan agar tidak membuang sampah di sungai," imbuh Inni.
Guru biologi SMA Negeri 7 Malang Tipuk Ujianti menerjunkan 20 siswanya dalam kegiatan ini. Mereka merupakan siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Siswa jurusan IPA ditugaskan untuk mengamati serangga air, meliputi jenis protozoa, plankton dan larva yang hidup di sepanjang aliran sungai Brantas. "Pengamatan langsung sesuai dengan kurikulum 2013," ungkap Tipuk terpisah.
(fat/fat)